IFRAME SYNC

Pantau Pelayanan Kesehatan, Ketua Komisi I DPRD Natuna Sidak RSUD dan Puskesmas

Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna dan Puskesmas Ranai, Senin (4/4/2024). (Foto: saida)

NATUNA (marwahkepri.com) – Melonjaknya Kasus Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Natuna mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini membuat Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar, merasa prihatin dan khawatir kasus DBD akan terus bertambah.

Demi mengantisipasi hal tersebut, politisi dari Partai Nasdem tersebut melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna dan Puskesmas Ranai, Senin (4/4/2024).

Wan Arismunandar, yang juga bertanggung jawab atas bidang kesehatan, menyatakan bahwa sidak ini dilakukan demi memantau pelayanan kesehatan. Ia juga menerima informasi mengenai peningkatan pasien DBD yang dirawat di RSUD Natuna dan Puskesmas Ranai.

Kondisi ini menuntut tindakan pencegahan yang cepat, terutama menjelang bulan puasa Ramadan dimana imunitas masyarakat cenderung menurun dan rentan terhadap DBD.

“Dari informasi yang kita terima, kasus DBD mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, dari bulan Januari ke Februari terjadi peningkatan yang luar biasa,” terang Wan Aris.

Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar meninjau salah satu kamar di RSUD Natuna. (Foto: saida)

Selama sidak, Wan Arismunandar juga mengunjungi pasien DBD yang sedang dirawat di RSUD, termasuk pasien anak-anak dan dewasa. Tujuan sidak ini adalah untuk mencari sumber asal munculnya kasus DBD tersebut.

“Dari hasil diskusi di puskesmas dan RSUD, saya akan membawa masalah ini ke pimpinan DPRD dan membicarakannya dengan Bupati Natuna. Kita perlu penanganan yang lebih cepat dan lebih menyeluruh,” tambahnya.

Menurutnya, penanganan kasus DBD tidak hanya sebatas pada pasien, tetapi juga harus mencakup sumber wabahnya. DPRD Natuna siap mendukung program pencegahan wabah ini termasuk dalam hal anggaran yang dibutuhkan.

Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar berbincang dengan jajaran RSUD Natuna. (Foto: saida)

Wan Arismunandar juga menekankan bahwa fogging saja tidak cukup dalam pencegahan DBD karena hanya mengatasi nyamuk dewasa. Upaya pembersihan lingkungan yang menyeluruh menjadi kunci dalam pencegahan DBD.

“Dukungan anggaran kami pastikan tersedia. Ketika ada kejadian seperti ini yang di luar dugaan, pasti ada kebutuhan tambahan anggaran yang harus dipenuhi,” tegasnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, jumlah pasien DBD mencapai 37 kasus. Kasus-kasus ini tersebar di beberapa kecamatan seperti Pulau Tiga Barat, Bunguran Tengah, Bunguran Selamat, Bunguran Barat, dan Bunguran Timur. MK-Saida/ADV

Redaktur: Munawir Sani

-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f