IFRAME SYNC

Ini yang Terjadi Pada Otak, Ketika Kamu Kurang Tidur?

Ilustrasi. (Foto: DokterSehat)

(MARWAHKEPRI.COM) –  Tidak heran kalau kamu akan menemui banyak orang yang akan tampak kurang tidur atau lelah. Bahkan, mungkin kamu juga salah satunya.

Kurang Tidur bisa jadi adalah faktor terbesar dalam menjaga kesehatan otak dan kesehatan mental yang positif.

Yang menarik  dan juga menjadi masalah – adalah kebanyakan dari kita hidup dengan utang tidur: pada dasarnya kita tidak cukup tidur, sehingga kita terus-menerus kurang tidur.

Dan hidup dengan kurang tidur ini memiliki dampak negatif pada fungsi otak. Salah satu tanda paling umum dari kurang tidur adalah merasa seperti berada dalam kabut otak, di mana segala sesuatunya tidak sejernih dan sefokus yang seharusnya. Kurang tidur juga dapat membuat kita lebih emosional dan dapat menyebabkan depresi.

Lebih jauh lagi, memiliki kurang tidur dapat merusak semua sistem otak Anda – sistem yang mendukung persepsi, ingatan, perhatian, pengambilan keputusan, dan bahkan pembelajaran.

Sebagai seorang ahli saraf, saya sangat tertarik dengan faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan dan fungsi otak.

Penelitian yang dilakukan oleh laboratorium saya sendiri, Laboratorium Ilmu Saraf Teoritis dan Terapan di University of Victoria, Kanada, menunjukkan bahwa tidur adalah faktor terbesar yang menentukan kemampuan otak untuk membentuk ingatan baru.

Berapa jam tidur yang dibutuhkan manusia? Kamu mungkin bertanya-tanya berapa lama waktu tidur yang normal atau apakah kita sudah cukup tidur.

Dokter dan peneliti merekomendasikan antara tujuh hingga sembilan jam tidur per malam untuk orang dewasa. Jika kita tidur lebih dari itu, ada baiknya kita berkonsultasi dengan dokter karena tidur terlalu lama juga bisa berdampak buruk.

Dalam hal bagaimana kurang tidur dapat berdampak pada fungsi otak, teori yang paling menonjol adalah ketika kita kurang tidur, hal itu mengurangi kemampuan neuron – sel-sel yang membentuk otak kita untuk berkomunikasi satu sama lain.

Itu berarti otak kita tidak berfungsi secara efektif, yang menyebabkan berkurangnya fungsi otak, kesehatan otak yang buruk, dan bahkan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan mental.

Akan tetapi, hal ini berbeda untuk anak-anak. Setelah mereka lahir, bayi mungkin perlu tidur hingga 17 jam sehari, dan mereka tidak akan mencapai kisaran tujuh hingga sembilan jam sampai akhir masa remaja.

Anak-anak usia sekolah (usia 6 hingga 12 tahun) biasanya membutuhkan 9 hingga 12 jam tidur per malam, dan remaja membutuhkan antara 8 hingga 10 jam tidur per malam.

Satu hal menarik yang ditunjukkan oleh ilmu pengetahuan adalah ritme sirkadian – siklus jam alami tubuh kita yang menentukan kapan kita tidur – yang berbeda pada remaja dibandingkan dengan anak-anak dan orang dewasa.(mk/kompas)

 

 

-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f