Kejamnya Isreal, Bantai Ratusan Warga Palestina Saat Antre Bantuan Makanan

Foto: Foto satelit kerumunan warga Gaza yang ditembaki militer Israel. (BBC World)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Militer Israel kembali memicu kontroversi setelah menyerang warga Gaza, Palestina, Kamis (29/2/2024), dengan menewaskan sedikitnya 112 orang dalam serangan yang disebut keji tersebut. Para korban adalah warga sipil yang sedang antri untuk mendapatkan bantuan makanan di Gaza bagian utara.

Menurut laporan yang dilansir dari detikNews, militer Israel mengakui bahwa pasukannya menembaki beberapa orang yang dianggap sebagai ancaman. Insiden tragis ini terjadi ketika sejumlah warga Gaza berusaha mendapatkan bantuan dari konvoi truk yang telah melewati pos pemeriksaan militer Israel di Kota Gaza.

Rekaman udara yang dirilis oleh militer Israel menunjukkan ribuan orang berkumpul di sekitar truk-truk bantuan. Namun, situasi berubah menjadi mencekam ketika tembakan meletus. Truk-truk itu berusaha maju, dan beberapa korban tewas dilaporkan tertabrak oleh truk-truk tersebut.

Ashraf al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza, menyatakan bahwa sebanyak 760 orang lainnya luka-luka dalam insiden tersebut. Dia juga menyalahkan Israel atas apa yang disebutnya sebagai “pembantaian”.

Reaksi internasional pun datang, dengan pemerintah Prancis menyatakan bahwa “penembakan oleh tentara Israel terhadap warga sipil yang mencoba mengakses makanan” tidak dapat dibenarkan.

Presiden AS, Joe Biden, juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa insiden tersebut akan menghambat upaya AS dan mediator lainnya untuk menengahi gencatan senjata sementara dalam konflik antara Hamas dan Israel.

Kejadian tragis ini terjadi beberapa jam setelah Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 30.000 orang, termasuk 21.000 anak-anak dan perempuan, telah tewas di Gaza sejak dimulainya konflik.

Philippe Lazzarini, Kepala Badan PBB yang menangani pengungsi Palestina (UNRWA), menggambarkan jumlah korban tersebut sebagai “sangat mengejutkan” dan mengkhawatirkan bahwa keadaan di wilayah utara Gaza dapat berujung pada kelaparan.

PBB juga memperingatkan tentang potensi terjadinya kelaparan di wilayah tersebut, tempat sekitar 300.000 orang hidup dalam kondisi sulit dengan pasokan makanan dan air yang terbatas.

Dewan Keamanan PBB telah menjadwalkan pertemuan darurat untuk membahas insiden tersebut, sementara Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengutuk keras serangan tersebut dan meminta pertolongan kemanusiaan segera serta gencatan senjata tanpa syarat.

Kronologi Serangan Insiden tragis ini terjadi pada Kamis, tak lama setelah pukul 04.00 waktu setempat, di Bundaran Nabulsi, di tepi barat daya Kota Gaza. Kerumunan warga Palestina berusaha mendapatkan bantuan dari konvoi truk bantuan yang melewati pos pemeriksaan militer Israel.

Tentara Israel mengklaim bahwa beberapa warga sipil mendekati pos pemeriksaan dan mengabaikan tembakan peringatan yang dilepaskan oleh pasukan di sana. Akibatnya, sejumlah tentara mulai menembaki warga yang mendekat, dengan klaim bahwa ini merupakan “respons terbatas” terhadap ancaman yang muncul.

Namun, saksi-saksi Palestina mengatakan bahwa tidak ada tembakan peringatan dan para tentara langsung menembaki warga. Saat kerumunan warga mendekati truk, kepanikan pun terjadi, dan banyak korban dilaporkan tertabrak oleh truk-truk tersebut.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas menyatakan bahwa banyak korban luka parah dibawa ke rumah sakit, namun, pihak medis menghadapi kesulitan dalam menangani jumlah korban yang banyak. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani

-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f