Mengulas Konflik di Sekitar Perbatasan Mesir: Dikepung oleh Berbagai Ketegangan

Ilustrasi. (F: The Global)

Marwahkepri.com – Mesir saat ini tengah bersitegang dengan Israel setelah militer Zionis merencanakan invasi darat ke Rafah, Jalur Gaza selatan. Rencana Israel tersebut bertujuan untuk mengalahkan Hamas setelah perang yang berkecamuk di Gaza sejak 7 Oktober 2023 tak kunjung berakhir.

Kairo menentang keras rencana invasi tersebut, dengan alasan bahwa Rafah berbatasan langsung dengan Mesir, dan invasi tersebut berpotensi memicu gelombang pengungsi Gaza yang masuk ke wilayah Mesir.

Pemerintah Mesir telah mengancam akan menangguhkan perjanjian damai dengan Tel Aviv jika invasi ke Rafah tetap dilakukan. Meski demikian, rezim Zionis tetap bertekad melaksanakan rencana tersebut.

Tak hanya Rafah, banyak perbatasan Mesir lainnya juga dilanda konflik, menjadikan negara itu seperti dikepung oleh kekerasan dan ketegangan.

Batas-batas Negara Mesir:

Utara: Mesir berbatasan dengan Laut Mediterania di sebelah utara, dengan wilayah perbatasan sepanjang 1.025 kilometer. Laut Mediterania menjadi lintasan bagi kapal-kapal perang dari berbagai negara yang terlibat dalam konflik regional, termasuk Israel, Amerika Serikat, Mesir, dan Rusia.

Selatan: Wilayah selatan Mesir berbatasan dengan Sudan, dengan panjang perbatasan sekitar 1.273 kilometer. Sudan masih dilanda oleh perang saudara dan konflik antarsuku serta kekerasan politik yang kerap terjadi.

Timur: Mesir berbatasan dengan Jalur Gaza, Israel, dan Laut Merah di wilayah timur. Perbatasan dengan Jalur Gaza sepanjang 11 kilometer, sementara dengan Israel sepanjang 266 kilometer. Di wilayah timur juga terdapat perbatasan dengan Laut Merah sepanjang 1.946 kilometer. Ketiga perbatasan ini tengah dilanda konflik, baik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza maupun konflik yang melibatkan kelompok Houthi Yaman dan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Barat: Wilayah barat Mesir berbatasan dengan Libya, negara yang juga dilanda perang saudara. Panjang perbatasan mencapai 1.115 kilometer. Libya mengalami kekacauan setelah invasi NATO yang menggulingkan pemerintahan Moammar Gaddafi, dan berbagai faksi politik dan bersenjata terus bertikai untuk menguasai kekuasaan.(Mk/sindo)

 

Redaktur: Munawir Sani

-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f