Donor Sperma Pemilik Rekor, Joe, Menghadapi Tantangan Cinta
JAKARTA (marwahkepri.com) – Donor Joe, seorang pria yang telah memberikan bantuan spermanya kepada hampir 200 wanita untuk memperoleh anak, kini berhadapan dengan kesulitan membangun keluarganya sendiri. Meskipun dijuluki ‘ayah’ bagi 180 anak biologis dari belasan negara, Joe menemui kendala dalam kehidupan percintaannya karena sulit menemukan pasangan yang dapat menerima gaya hidupnya.
Meskipun niat Joe untuk membantu wanita yang membutuhkan sperma adalah baik, tetapi tindakannya tersebut berimbas pada kehidupan cintanya. Joe mengakui kesulitan untuk menemukan pasangan, karena kebanyakan wanita menjadi cemburu saat mengetahui bahwa ia telah menjadi ‘ayah’ bagi banyak anak.
“Sulit untuk menemukan seseorang yang benar-benar bisa mentolerir gaya hidup ini. Orang mengatakan mereka bisa menerimanya, tetapi pada kenyataannya, membuat orang menjadi sangat cemburu. Seorang wanita menginginkan pria yang sepenuhnya mengabdikan diri pada anak-anak mereka, dan aku punya banyak anak,” ungkap Joe, seperti dilansir oleh New York Post.
Joe, yang berasal dari Inggris dan dijuluki sebagai ‘malaikat dari utara’, telah menjadi pendonor sperma selama 13 tahun. Ia tidak meminta bayaran dan bersedia bepergian ke berbagai negara untuk membantu wanita yang membutuhkannya. Joe tidak hanya menyumbangkan spermanya, tetapi juga bersedia berhubungan badan dengan wanita yang ingin memiliki keturunan darinya. Biasanya, pertemuan antara Joe dan kliennya terjadi melalui media sosial, dan wanita tersebut dapat memilih apakah ingin bantuan secara alami atau buatan.
Jasa Joe semakin diminati karena banyak wanita yang ingin menghindari biaya mahal inseminasi buatan dan in vitro. Meski sebelumnya Joe pernah berkencan dengan wanita yang menjadi kliennya, kini pada usia 51 tahun, ia mengaku lelah mencari pasangan yang dapat menerima dirinya sepenuhnya. Joe berharap dapat bertemu dengan seseorang yang istimewa, yang tulus menerima dirinya apa adanya, dan bersedia memiliki anak bersama. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani