Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Mengakui Kekalahan dalam Pemilu 2024

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (F/Ist)

TURKI (marwahkepri.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengakui kekalahan dalam pemilihan umum (pemilu) yang dilakukan di Turki pada Minggu. Ia menyatakan bahwa pemilu tersebut adalah titik balik bagi partainya setelah dua dekade berkuasa.

Erdogan mengakui kekalahan tersebut dalam pidato di hadapan para pendukungnya di markas besar partainya, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).

“Sayangnya, kami belum memperoleh hasil yang kami inginkan,” katanya, seperti dikutip dari AFP pada Senin (1/4/2024). “Tentunya kita akan menghormati keputusan bangsa. Kita hindari bersikap keras kepala, bertindak bertentangan dengan kemauan nasional, dan mempertanyakan kekuatan bangsa,” imbuhnya.

Erdogan telah menjadi presiden sejak 2014 dan memenangkan masa jabatan baru pada Mei tahun lalu. Dia menyebut Istanbul sebagai “harta” nasional ketika melancarkan kampanyenya untuk merebut kembali kota tersebut.

Meski ia mendominasi kampanye, peran pribadi pria berusia 70 tahun itu tidak membantu mengatasi kekhawatiran yang meluas terhadap perekonomian negara.

Hasil parsial dari seluruh negara berpenduduk 85 juta orang itu menunjukkan kemajuan Partai Rakyat Republik (CHP) dibandingkan AKP, meski Erdogan telah meluncurkan kampanye habis-habisan, terutama di Istanbul, tempat ia pernah menjadi wali kota. Inflasi yang merajalela dan krisis ekonomi disebut memukul kepercayaan warga terhadap partai yang berkuasa.

Di Istanbul, wali kota asal partai CHP, Ekrem Imamoglu, mengalahkan kandidat Erdogan dengan lebih dari satu juta suara. Saat ini 96% kotak suara telah dibuka.

“Kami memenangkan pemilu,” ujar Imamoglu (54), dikutip Senin (1/4/2024).

Di Ankara, Wali Kota asal CHP yang lain, Mansur Yavas, juga mengklaim kemenangan. Di depan pendukungnya, ia bahkan telah mengklaim kemenangan dan mengatakan pemilu sudah selesai.

“Mereka yang diabaikan telah mengirimkan pesan yang jelas kepada mereka yang memerintah negara ini,” katanya yang menang 58,6% dari kandidat partai Erdogan yang hanya menang 46,4%.

Hal yang sama juga terjadi di Izmir, kota ketiga di Turki dan Antalya. Basis AKP disebut berisiko hilang dari kedua kota itu.

“Para pemilih telah memilih untuk mengubah wajah Turki,” kata ketua CHP Ozgur Ozel ketika hasil pemilu diumumkan. “Mereka ingin membuka pintu menuju iklim politik baru di negara kita.”(Mk/cnbc)

 

-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f