Pemerintah Khawatir Indonesia Gagal Jadi Negara Maju

Pemerintah Khawatir Indonesia Gagal Jadi Negara Maju

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa. (F: Kilat)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Dalam rapat dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, sejumlah anggota Komisi XI DPR menyampaikan kekhawatiran bahwa Indonesia mungkin gagal menjadi negara maju pada 2045. Mereka menggarisbawahi berbagai tantangan seperti tingginya angka pengangguran akibat PHK dan rendahnya penurunan angka stunting.

Wakil Ketua Komisi XI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie Othniel Frederic Palit, dan Anggota Komisi XI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati, mengkritik visi Indonesia Emas 2045 dalam rapat tersebut.

“Ini saya bicara fakta, artinya bahwa dengan kondisi seperti ini, ini tantangan yang harus kita pecahkan, dan ketika kita ingin mencapai Indonesia Emas jangan sampai Indonesia Cemas, karena target-targetnya enggak tercapai,” kata Anis dalam rapat di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Merespons kekhawatiran tersebut, Suharso mengakui bahwa pemerintah juga merasakan kecemasan yang sama. Ia mengungkapkan bahwa Kementerian PPN/Bappenas tengah menyusun berbagai strategi baru untuk mencegah kegagalan visi Indonesia Maju 2045. “Kegelisahan kita, apakah kita akan lolos dari middle income trap atau tidak kan itu pertanyaan besar kita di depan,” ujar Suharso.

Bappenas kini fokus pada menaikkan pendapatan masyarakat melalui ukuran Gross National Income (GNI) per capita, bukan hanya pada target pertumbuhan ekonomi yang cepat. “Karena kalau bicara pencapaian GNI per capita itu lebih terukur, lebih kena,” jelas Suharso. Ia menambahkan bahwa target GNI per kapita sebesar US$ 14.000 atau di atasnya diperlukan untuk masuk kategori negara maju.

Suharso juga mengingatkan bahwa dengan terus meningkatnya jumlah penduduk dunia, Indonesia harus berupaya meningkatkan GNI per kapita untuk menikmati kue ekonomi global. “Pada tahun kita nanti 2045, perkiraan kita adalah US$ 26.000, itu kalau pertumbuhannya 3,6%-3,4% pertumbuhan ekonomi global,” ungkap Suharso. Untuk mencapai target ini, pada 2029 GNI per kapita Indonesia harus sebesar US$ 7.500 atau Rp 122,08 juta per tahun.

“Kita harus mencapai US$ 7.500 per capita pada 2029 untuk memastikan kita berada di jalur yang tepat menuju US$ 26.000 pada 2045,” ujar Suharso. Jika angka ini tidak tercapai, ia khawatir target Indonesia Maju 2045 akan sulit dicapai.(mk/cnbc)

 

Redaktur: Munawir Sani