Indonesia Rencanakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di 2032

Foto Ilustrasi.
JAKARTA (marwahkepri.com) – Dewan Energi Nasional (DEN) telah mengumumkan rencana untuk menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sebagai salah satu sumber energi utama di Indonesia pada tahun 2032.
Energi nuklir kini dimasukkan dalam Rancangan Peraturan Pemerintah Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN), berbeda dengan sebelumnya ketika energi nuklir hanya menjadi pilihan terakhir dalam pengembangan energi di Indonesia berdasarkan PP Nomor 79/2014.
“Kita sudah memasukkan nuklir dalam RPP KEN. Yang tadinya di dalam PP No. 79/2014 nuklir jadi pilihan terakhir, sekarang tidak ada lagi bahwa sekarang nuklir sama posisinya dengan EBT lainnya. Cuma nanti di kita nantinya COD-nya (operasi) baru komersial di 2032. Itu udah kita tulis sekarang dalam tahap proses izin sementara di BAPETEN,” jelas Djoko saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, dikutip Jumat (14/6/2024).
DEN telah membuka jalan bagi perusahaan asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia, untuk mengembangkan PLTN berkapasitas 500 Mega Watt (MW) di pulau Bangka Belitung (Babel).
ThorCon saat ini sedang mempersiapkan proposal kepada pemerintah untuk bisa beroperasi pada tahun 2032 dan telah menyelesaikan kajian tapak serta survei ke masyarakat. Teknologi yang akan digunakan oleh ThorCon juga sedang dievaluasi oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk memperoleh izin sementara.
“Di samping itu kita sedang siapkan NEPIO organisasinya, RUU EBET-nya. Jadi tiga itu sedang kita siapkan. Dari 19, 16 kita sudah siap, sebagai syarat diperhatikan oleh AIE (Energy Information Administration),” tandas Djoko.
Terbaru, Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), menawarkan kerja sama pengembangan energi nuklir kepada Rusia. Langkah ini merupakan opsi untuk mencukupi ketersediaan listrik di dalam negeri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengemukakan hal ini saat bertemu dengan Kiril Komarov, First Deputy CEO for Corporate Development and International Business, JSC Rosatom di Moskow, Rusia, Rabu (12/6/2024).
“Energi nuklir dapat menjadi salah satu opsi bagi ketersediaan listrik bagi masyarakat tanpa harus mengotori lingkungan. Rusia juga diundang untuk bekerjasama dalam pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Hal ini adalah wujud dari komitmen Pemerintah RI dalam rangka mewujudkan proses transisi energi yang telah dimulai beberapa tahun lalu,” terangnya dalam siaran pers.
Deputi Komarov menambahkan bahwa “Rosatom memiliki pengalaman yang cukup panjang untuk dapat melakukan kerja sama yang baik dan komprehensif dengan Indonesia. Rosatom akan menyiapkan berbagai hal bukan hanya di sisi konstruksi, namun juga analisis detil dari sisi sosial ekonominya.”
Selain itu, Airlangga juga bertemu dengan CEO dari Public Joint Stock Company (PJSC) Aeroflot, Sergey Alexandrovsky, yang menyampaikan keinginan untuk merevitalisasi jalur penerbangan langsung antara Moskow-Bali PP. “Adanya penerbangan langsung dari kota-kota di Indonesia dan Rusia tentunya akan semakin mempermudah upaya kedua negara untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan serta dapat membantu arus logistik ekspor impor. Hal ini jelas dapat membantu penguatan perekonomian baik Indonesia maupun Rusia,” kata Airlangga.(mk/cnbc)
Redaktur: Munawir sani