PLTS Terbesar di Dunia Hadir di China dengan Kapasitas 6 Miliar KWh per Tahun

download (1)

Ilustrasi PLTS terbesar di dunia. (f: net)

JAKARTA (marwahkepri.com) – China telah memperkenalkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar di dunia yang mampu menyediakan listrik dengan kapasitas tahunan lebih dari 6 miliar kilowatt jam. PLTS ini berlokasi di wilayah gurun di provinsi barat laut Xinjiang, mencakup lahan seluas 200 ribu hektar. Dengan kapasitas 5GW, kompleks ini cukup kuat untuk memenuhi kebutuhan listrik negara sebesar Luksemburg atau Papua Nugini.

China memimpin dunia dalam penggunaan tenaga surya, dengan peningkatan kapasitas lebih dari 50% pada tahun 2023. PLTS ini melampaui proyek tenaga surya Ningxia Teneggeli dan Golmud Wutumeiren, juga di China, untuk menjadi yang terbesar di dunia.

Menurut laporan International Energy Agency (IEA), upaya China menuju energi terbarukan luar biasa. Pada tahun lalu, China menggunakan kapasitas tenaga surya sebanyak seluruh dunia pada tahun 2022. Laporan tersebut menyatakan bahwa China menyumbang hampir 60% dari kapasitas energi baru terbarukan yang diperkirakan akan beroperasi secara global pada tahun 2028. Negara tersebut diproyeksikan akan memasang lebih dari setengah kapasitas baru yang dibutuhkan secara global pada tahun 2030. Pada akhir periode perkiraan, hampir separuh pembangkit listrik China akan berasal dari sumber energi terbarukan.

Analisis dari Longi Green Energy Technology pada tahun 2023 memperkirakan bahwa pemasangan panel surya pada atap rumah dan bangunan di China akan menghasilkan listrik yang cukup untuk memberi daya pada seluruh rumah tangga di China dan Asia Tenggara jika digabungkan. Namun, peningkatan besar-besaran dalam produksi panel surya di China menimbulkan kekhawatiran bahwa kelebihan kapasitas dapat menyebabkan ketegangan perdagangan akibat melimpahnya pasar global.

Sebagai langkah antisipatif, bulan lalu Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa tarif impor sel surya China akan berlipat ganda dari 25% menjadi 50%, guna mencegah ketegangan perdagangan yang disebabkan oleh kelebihan kapasitas produksi panel surya di China. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani