Dukung Gerakan Transisi PAUD-SD Menyenangkan, Anak Tidak Harus Pintar Calistung
LINGGA (marwahkepri.com) – Bunda PAUD Kabupaten Lingga, Maratusoliha Nizar membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Pendidikan Jenjang Sekolah Dasar ( Transisi PAUD -SD ) di aula Kantor Bupati Lingga, Senin (03/06/2024). kegiatan ini diikuti semua sekolah dari jenjang PAUD, TK dan SD se Kabupaten Lingga.
Dengan mengusung tema “melaksanakan pembelajaran yang mendukung PAUD – SD yang menyenangkan untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah”, diharapkan mampu diimplementasikan setiap elemen pendidikan.
Terutama bagi guru dan orang tua yang merupakan pilar penting dari pondasi pendidikan anak yang dapat mendukung suksesnya penyelarasan transisi tersebut.
Sebagaimana diketahui, sejak Maret 2023 lalu, Kemendikbudristek telah mengeluarkan kebijakan Merdeka Belajar Episode 24 yakni Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan.
Kebijakan ini bertujuan untuk mengakhiri miskonsepsi terkait kemampuan anak PAUD yang berfokus pada baca, tulis, berhitung (calistung) yang dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar.
Dari pendidikan PAUD, setiap anak tidak lagi diwajibkan pintar dan paham calistung yang menjadi syarat masuk SD, tetapi berfokus pada hal-hal yang mereka senangi.
“Kita semua harus siap mendukung untuk segala program berkaitan dengan proses transisi PAUD-SD ini. Tidak harus lelah, karena memang masih ada yang berpikir anak PAUD harus bisa calistung, diikuti les belajar dan sebagainya,” kata Maratusoliha.
Sosialisasi yang dilakukan ini, sebagai bukti dari aksi nyata Bunda PAUD bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, baik itu melalui berbagai media, bahkan melibatkan pertemuan guru PAUD dan guru SD se Kabupaten Lingga.
Dengan tujuan, membangun pemahaman bersama, penguatan peran Forum Komunikasi PAUD-SD, serta melakukan sosialisasi dan penguatan pemahaman kemampuan pondasi anak kepada masyarakat dan orang tua.
Kepada guru-guru yang hadir diharapkan bisa memanfaatkan pelatihan ini sebaik-baiknya, membangun komunikasi yang baik dengan orang tua murid bahkan mensosialisasikan peran orang tua sebagai pendidik pertama dilingkungan keluarga.
Menurutnya, sejak jenjang PAUD, hak setiap anak harus tetap terpenuhi untuk mendapatkan pembinaan kemampuan pondasi yang mendasar sebelum masuk ke jenjang SD. Sehingga nantinya, saat berada di jenjang SD, anak memiliki kemampuan yang baik dalam mengikuti pembelajaran.
“Bercerita tentang pembangunan SDM ini, tentu tidak mudah. Hal ini bersifat jangka panjang untuk mencapai Indonesia Emas nantinya. Maka dari itu, guru harus bisa berinovasi berkreasi dalam pendidikan tanpa lupa melibatkan orang tua murid,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Lingga, Yulizar Resmedi.S.Pd, menyampaikan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menguatkan komitmen para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi menyukseskan Gerakan Transisi PAUD-SD. Pihaknya juga telah menghadirkan narasumber dari Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kepulauan Riau.
“Transisi dari PAUD-SD merupakan periode sangat penting dalam menumbuhkan rasa senang anak dalam belajar dan bersekolah,” kata dia. (mk/willy)