Perang Israel-Hamas Diperkirakan Berlanjut hingga Akhir Tahun 2024

lima-fakta-baru-setelah-empat-minggu-eskalasi-tempur-israel-hamas

Seorang warga Gaza meratapi dampak serangan Israel ke kamp pengungsi Jabalia, 31 Oktober 2023. (Reuters)

ISRAEL (marwahkepri.com) – Penasihat Keamanan Nasional Israel, Tzachi Hanegbi, dalam sebuah pernyataan kepada stasiun televisi Kan pada Rabu (29/5/2024), mengungkapkan prediksi bahwa perang antara Israel dan Hamas kemungkinan akan berlanjut hingga akhir tahun 2024. Hanegbi menegaskan pentingnya untuk menghancurkan kemampuan militer Hamas, mengamankan pembebasan seluruh sandera, dan memastikan tidak ada lagi ancaman yang berasal dari Gaza.

Komentar tersebut muncul setelah serangkaian serangan militer terhadap Hamas di Rafah pada Minggu (26/5/2024), di mana tank-tank Israel terlihat beroperasi di pusat kota tersebut untuk pertama kalinya sejak awal Mei 2024.

Hanegbi menolak gagasan bahwa perang akan berakhir setelah serangan tersebut, dan menyatakan bahwa Israel berencana untuk memperdalam pencapaian mereka dengan tujuan menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas.

Dia juga mengklaim bahwa militer Israel telah menguasai 75 persen Koridor Philadelphi, zona penyangga di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir, selama serangan ke Rafah. Hanegbi menyatakan bahwa Israel akan mengambil kendali penuh atas Koridor Philadelphi.

Sementara pemerintah Israel sebelumnya memberikan isyarat bahwa memasuki Rafah akan menjadi tahap akhir dari perang melawan Hamas yang dimulai pada Oktober 2023. Namun, sayap kabinet perang Israel yang lebih ekstrem telah mendorong agar serangan ke Rafah terus dilakukan.

Warga Palestina di Rafah mengatakan bahwa pasukan Israel telah merebut sebagian besar Koridor Philadelphi sejak dimulainya operasi darat di Rafah pada awal Mei 2024. Pasukan Israel juga melaporkan telah memasuki kawasan pemukiman di Rafah dari timur dan selatan.

Perwakilan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan kekhawatiran atas situasi tersebut, dengan banyak warga Palestina kini meninggalkan daerah tersebut karena kecemasan akan eskalasi konflik. Meskipun belum mencapai kesepakatan gencatan senjata, perang di Rafah tampaknya akan terus berlanjut. MK-komp

Redaktur : Munawir Sani