Tanaman ini Sering Disepelekan, Padahal Manfaatnya Luar Biasa untuk Kesehatan
MARWAHKEPRI.COM – Ceplukan merupakan tumbuhan liar yang sering kita jumpai di sekitar pekarangan rumah.
Tanaman ini tumbuh subur di Indonesia, memiliki buah kecil dengan pembungkus. Orang-orang sering menyebutnya buah markisa mini.
Oleh sebagian besar masyarakat, ceplukan justru dinggap sebagai tanaman liar yang tak berguna. Padahal, sebenarnya ia sangat memiliki banyak khasiat bagi manusia.
Berdasarkan data yang dihimpun marwahkepri.com, berikut ini adalah manfaat ciplukan untuk kesehatan.
1. Menyembuhkan penyakit jantung
Salah satu khasiat buah ciplukan adalah mengobati gangguan jantung. Caranya cukup mudah, ambil 40 helai daun ciplukan dan hancurkan dengan blender seperti jus, kemudian minum tanpa campuran apa-apa.
Selain dibuat seperti jus, daunnya juga bisa kita makan langsung, tapi pastikan sudah dicuci bersih.
2. Sebagai obat asma
Pengaplikasian ciplukan sebagai obat asma juga tergolong mudah. Ambil daun dan batang dari buah ciplukan, rebus dan minum air rebusan tersebut.
Atau ambil daunnya, kemudian campur dengan kapur sirih lalu dihancurkan dengan menggunakan kedua telapak tangan. Kemudian basahkan dengan air.
Setelah itu gumpalkan pada telapak tangan sehingga keluar air berwarna hijau keputih-putihan serta buih. Oleskan pada bagian dada, perut, dan punggung.
3. Mengobati penyakit kurap
Penyakit kurap memang mengganggu. Selain membuat nggak nyaman juga merusak penampilan jika terjadi pada bagian tubuh yang terbuka. Untuk mengobatinya cukup hancurkan daun dari buah ciplukan dan oleskan pada bagian kulit yang terkena kurap.
4. Menurunkan demam
Tidak hanya daun, buah ciplukan juga bisa dikonsumsi untuk menurunkan demam atau panas terutama pada anak-anak.
5. Menurunkan tekanan darah tinggi
Buah ciplukan juga mampu menurunkan tekanan darah tinggi. Caranya dengan meminum air rebusan daun, buah dan akar selama tiga minggu berturut-turut.
6. Membersihkan kencing kotor
Cukup dengan minum air rebusan dari akar sampai pucuk buah ciplukan.
7. Mengobati kanker payudara
Kanker payudara mungkin terdengar sebagai penyakit yang mengerikan. Tapi buah ciplukan ternyata juga bisa menyembuhkan penyakit ini. Caranya, pucuk yang muda dicampur dgn empat biji beras dan tunas kunyit. Kemudian digiling dengan parutan kelapa sampai lumat. Setelah itu ramuan tadi langsung ditempelkan pada payudara.
8. Menghilangkan kuning pada bayi yang baru lahir
Buah ciplukan juga dapat menghilangkan kuning pada bayi yang baru lahir. Caranya, ciplukan di jemur hingga kering, kemudian digunakan untuk mandi pada bayi yang baru lahir.
9. Menyadarkan orang pingsan
Ambil akarnya dan bakar. Kemudian abunya dicampur dengan kapur sirih. Setelah itu campurkan dengan sedikit minyak kelapa, dan oleskan pada kepala orang yang sedang pingsan.
10. Mengobati stroke
Meminum dan memakan bagian-bagian dari buah ciplukan secara rutin juga dapat membantu mengobati penyakit stroke lho.
11. Menambah kecerdasan
Buah ciplukan yang di campur air, jeruk nipis, dan sedikit gula selain nikmat ternyata juga dapat meningkatkan kecerdasan anak.
12. Mengobati kencing manis
Kencing manis atau diabetes merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti. Cara menggunakannya yaitu, rebus batang dan akar dari buah Ciplukan, kemudian minum tiga kali sehari.
13. Menghilangkan sakit persendian
Caranya cukup mudah, campur daun dengan kapur sirih kemudian tempelkan pada persendian yang sakit.
14. Menurunkan kolesterol
Bagian dari buah ciplukan ternyata juga bisa menurunkan kolesterol lho. Caranya makan daun dari buah ciplukan dua helai tiga kali sehari.
15. Untuk tambah darah
Buah ciplukan juga dapat mengobati kekurangan darah atau anemia. Pengaplikasiannya yaitu dengan cara memasak batang dari buah ciplukan, kemudian minum ari rebusannya.
16. Penawar racun
Semua bagian dari buah ciplukan ternyata bisa dikonsumsi sebagai penawar racun.Perlu diingat, walaupun buah ciplukan ini memiliki khasiat yang luar biasa.
Tetapi jangan mengonsumsinya bersamaan dengan kopi ya guys, karena konon malah dapat menyebabkan keracunan.(*)
Redaktur : Munawir Sani