IFRAME SYNC

Siapa Calon Pengganti Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Jokowi Usulkan Satu Nama

Meutya Hafid

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid saat memimpin rapat.(foto/int)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menerima Surat Presiden (Surpres) yang berisi usulan calon Panglima TNI pengganti Laksamana TNI Yudo Margono.

Presiden RI Joko Widodo hanya mengusulkan satu nama kepada DPR, menciptakan ketegangan dan antisipasi di kalangan masyarakat dan aparat militer.

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, mengonfirmasi penerimaan surat tersebut namun enggan merilis nama calon pengganti Yudo Margono.

Meutya mengatakan, sesuai undang-undang, Presiden dapat mengirimkan usulan calon tunggal. Rencananya, nama calon tersebut akan diumumkan oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam waktu dekat.

Meskipun belum diumumkan secara resmi, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agus Subiyanto diyakini menjadi kandidat yang kuat.

Agus baru saja resmi menjabat sebagai Kasad pada 27 Oktober 2023, menggantikan Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Namun, jika terpilih, masa tugasnya sebagai Panglima TNI mungkin hanya sebulan, mengingat pensiunnya Yudo Margono pada 26 November 2023 saat usianya mencapai 58 tahun, sesuai ketentuan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 tentang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI).

Selain Agus Subiyanto, dua kandidat lainnya yang berpeluang menggantikan Yudo Margono adalah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Undang-Undang TNI mengamanatkan bahwa calon Panglima TNI harus berasal dari perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan.

Meskipun spekulasi mengenai calon pengganti Yudo Margono telah muncul, masyarakat dan aparat militer masih menantikan pengumuman resmi dari DPR RI.

Sementara itu, Agus Subiyanto, saat ditanya tentang kemungkinan dirinya menjadi pengganti Yudo Margono, hanya spontan tertawa dan memberikan senyuman kepada wartawan, menciptakan ketegangan yang semakin mendalam dalam dinamika politik dan militer Indonesia.***

Redaktur : Munawir Sani 

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f