FIFA Hukum Rubiales 3 Tahun, Gegara Cium Atlit Sepak Bola Wanita Spanyol
JAKARTA (marwahkepri.com) – FIFA mengumumkan keputusan terkait insiden kontroversial yang terjadi dalam final Piala Dunia Wanita 2023.
Mantan presiden Asosiasi Sepak Bola Spanyol (RFE IPF), Luis Rubiales, diberi hukuman larangan berkecimpung di dunia sepak bola selama tiga tahun oleh FIFA.
Hukuman ini dijatuhkan sebagai respons terhadap perilaku tidak senonoh Rubiales yang mencium bibir pemain timnas putri Spanyol Jennifer Hermoso di podium juara saat pengalungan medali.
Hukuman tiga tahun ini dijatuhkan karena Rubiales dinilai telah melanggar Pasal 13 Kode Disiplin FIFA. Dalam rilis resmi FIFA, Komite Disiplin FIFA menyatakan bahwa Rubiales telah melanggar aturan dan keputusan ini telah diberitahukan kepada yang bersangkutan.
FIFA memberikan waktu sepuluh hari bagi Rubiales untuk meminta keputusan yang beralasan, namun jika tidak, hukuman ini akan diberlakukan.
Keputusan ini memperlihatkan komitmen FIFA untuk menghormati dan melindungi integritas semua individu yang terlibat dalam sepak bola.
Dalam konteks ini, tindakan FIFA memberi pesan jelas bahwa perilaku tidak etis tidak akan ditoleransi dalam olahraga. Sanksi ini juga menegaskan pentingnya menjaga martabat pemain dan menjauhkan olahraga dari kontroversi yang dapat merusak citra sepak bola internasional.
Rubiales, pada awalnya telah diskors sementara selama 90 hari, sekarang harus menghadapi konsekuensi yang lebih berat atas perbuatannya.
Keputusan ini memberikan pelajaran penting bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola, bahwa setiap pelanggaran aturan akan dihukum sesuai dengan tingkat pelanggarannya.
FIFA tetap komit untuk melindungi integritas sepak bola dan memastikan bahwa aturan-aturan dasar yang telah ditetapkan harus ditaati oleh semua pihak, termasuk para pejabat dan pemimpin organisasi sepak bola.
Hukuman ini bukan hanya sebuah tindakan disiplin, tetapi juga merupakan langkah menuju pembangunan lingkungan yang sehat dan etis di dalam sepak bola internasional.
Semoga keputusan ini dapat menjadi contoh yang menginspirasi dan mendorong para pemangku kepentingan sepak bola untuk bertindak dengan integritas dan menghormati nilai-nilai olahraga.***
Redaktur : Munawir Sani