IFRAME SYNC

Ayo Explore Desa Wisata Pengudang, Pantai hingga Fauna Langka Siap Bikin Liburanmu Istimewa

dfdf

Desa Pengudang adalah salah satu Desa Melayu Pesisir yang ada di Provinsi Kepulauan Riau tepatnya di Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan. (Foto: web)

BINTAN (marwahkepri.com) – Wisatawan bosan dengan pantai-pantai cantik yang ada di Kabupaten Bintan? Maka Desa Wisata Pengudang adalah obat dari kebosanan itu.

Desa Pengudang adalah salah satu Desa Melayu Pesisir yang ada di Provinsi Kepulauan Riau tepatnya di Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan. Desa ini merupakan desa yang menjadi salah satu Kawasan Konservasi Padang Lamun berbasis masyarakat.

Terintegrasi dengan kawasan Bintan Resort menjadikan Desa Pengudang sebagai salah satu tujuan utama dalam ber ekowisata di Pulau Bintan. Jarak yang harus ditempuh untuk mencapai lokasi sekitar 40 Km, dengan waktu tempuh kurang lebih 45 menit menggunakan kendaraan pribadi, sementara akses jalan menuju desa Pengudang terbilang cukup baik dengan aspal.

Kondisi temperatur di desa ini berkisar 30-32 Celcius pada siang hari hingga malam hari suhu mencapai 29-30 Celcius. Curah hujan di Desa Pengudang rendah pada bulan Februari-Agustus hingga pada bulan September-Januari curah hujan tinggi.

Desa Pengudang menawarkan keindahan bahari salah satunya adalah menjelajah dan menikmati keindahan alam bawah laut di Bengkel Wisata Pengudang Bintan Mangrove.

Keindahan bawah laut ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara yang menyukai petualangan bawah laut dengan menyelam atau snorkeling. Keindahan bawah laut yang ditawarkan berupa terumbu karang dan berbagai jenis biota laut dengan warna yang menarik.


Pantai Batu Junjung di Desa Wisata Pengudang. (Foto: web)

Selain menawarkan keindahan terumbu karang yang istimewa Desa Pengudang juga memiliki sebuah pantai alami dan tidak berpenghuni dengan batuan granit yang unik, pantai tersebut adalah Pantai Batu Junjung.

Lautnya yang bersih dengan tenggeran batu batu besar di bibir pantai memberikan rasa takjub bagi orang-orang yang menikmatinya apalagi sambil menikmati fajar menyingsing diujung timur. Belum lagi merasakan angin sore sambil menunggu surya diselimuti awan dibawah langit jingga pekat Pengudang.

Tidak cukup dengan itu, desa ini juga mempunyai hutan mangrove yang ketika malam hari, mata para wisatawan dapat dimanjakan dengan fireflies atau kunang-kunang yang menyelimuti hutan mangrove.

Mangrove yang sangat panjang membentang 18 km yang memadukan penjelajahan sungai mangrove Pengudang sejauh empat kilometer, dipenuhi rimbunnya pepohonan puluhan spesies pohon mangrove seperti aneka macam spesies Rhizophora. Berbagai spesies Bruguiera, Xylocarpus, maupun berbabagi jenis pandan dan palm, menjadi daya tarik tersendiri.

Istana Jendela Dunia Pak Madun adalah salah satu destinasi ekowisata yang ditawarkan oleh Desa Pengudang, tempat ini dibangun oleh salah satu warga desa yang bernama Pak Madun. Dibuka sejak tahun 2017 dan telah mendapat sekitar 2000 kunjungan dari wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara.

Destinasi wisata ini sangat unik karena ia dibentuk dari sampah-sampah yang dikumpulkan dari pantai sejauh 1 km dari tempat ekowisata ini berada, sampah-sampah tersebut dikumpulkan seorang diri oleh Pak Madun dan dibentuk menjadi sebuah objek yang bernilai estetika. Selain menawarkan objek-objek yang unik kawasan daerah Pak Madun masih padat dengan keanekaragaman hayati sehingga kita dapat melihat spesies langka yaitu Kekah Natuna.


Hutan Mangrove juga menjadi salah satu wisata yang ditawarkan Desa Pengudang. (Foto: web)

Selain itu, pemandangan aneka fauna yang masih asli seperti berbagai jenis monyet, burung, berang-berang, juga biawak. Bahkan aktivitas nelayan menangkap ketam dengan alat perangkap bubu juga menjadi objek yang hidup dan sangat menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Tidak hanya itu selama tur wisatawan akan mendapatkan spot-spot foto yang instagrammable yang akan dipandu langsung oleh guide.

Desa Wisata Pengudang pun menawarkan paket wisata yang ramah di kantong wisatawan. Dengan harga mulai Rp 75 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp 150 ribu untuk wisatawan mancanegara.

Karena keindahannya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad pun menetapkan Desa Pengudang sebagai destinasi pariwisata, kawasan strategis wisata dan daya tarik wisata Provinsi Kepri yang terletak di Kabupaten Bintan.

Selain Desa Pengudang, ada juga Taman Kota Kijang, Pantai Dugong KM 5, Mangrove Desa Toapaya Selatan dan Eko Wisata Mapu.

Jika dilihat dari sisi wisata, tentunya Pengudang merupakan satu desa wisata yang tidak kalah saing dengan desa lain di Bintan. Jadi tunggu apalagi, ayo dapatkan liburan yang menyenangkan dengan menjelajah Desa Pengudang. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f