Misteri Panasnya Death Valley: Suhunya Mencapai 56,7 Derajat Celsius

Misteri Panasnya Death Valley: Suhunya Mencapai 56,7 Derajat Celsius

(F: Ist)

Marwahkepri.com  – Suhu di suatu tempat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk letak geografis, elevasi, curah hujan, dan banyak lagi.

Tetapi, terdapat beberapa tempat yang memiliki suhu yang sangat ekstrem. Bahkan, beberapa di antaranya memiliki suhu yang bisa mencapai hingga 50 derajat Celsius atau bahkan lebih.

Menurut catatan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), wilayah Greenland Ranch di Death Valley, California, Amerika Serikat (AS), adalah salah satu tempat dengan suhu tertinggi di dunia, mencapai luar biasa 56,7 derajat Celsius.

Death Valley juga mencatat rata-rata harian suhu udara di Furnace Creek, yang mencapai 115 derajat Fahrenheit atau sekitar 46,1 derajat Celsius, menjadikannya tempat paling ‘mendidih’ di dunia.

Namun, satu peristiwa yang lebih spektakuler terjadi pada 15 Juni 1972, ketika para peneliti menemukan suhu yang lebih panas di permukaan tanah Death Valley, mencapai tak kurang dari 201 derajat Fahrenheit atau sekitar 93,8 derajat Celsius.

Salah satu alasan mengapa Death Valley menjadi tempat terpanas di dunia adalah karena letaknya yang sangat rendah, sekitar 190 kaki di bawah permukaan laut.

Hal ini, bersama dengan suhu udara yang sangat panas dan curah hujan yang sangat sedikit, menciptakan kondisi ekstrem ini.

Death Valley adalah sebuah lembah yang panjangnya sekitar 225 kilometer dan memiliki lebar yang bervariasi, mulai dari delapan hingga 24 kilometer. Tempat ini dikenal sebagai salah satu tempat terendah, terpanas, dan terkering di Amerika Utara.

Menurut Departemen Dalam Negeri AS, pada bulan Juli 2018, Death Valley mencatat suhu rata-rata harian sekitar 108,1 derajat Fahrenheit atau sekitar 42 derajat Celsius.

Bahkan, suhu tertinggi pada siang hari mencapai 127 derajat Fahrenheit atau 52 derajat Celsius selama empat hari berturut-turut. Hal ini membuatnya menjadi salah satu tempat terpanas di planet ini.

Sebelumnya, rekor suhu tertinggi di dunia dipegang oleh El Azizia, Libya, dengan catatan 58 derajat Celsius. Namun, WMO kemudian mencabut rekor tersebut setelah penelitian lebih lanjut.

Berdasarkan penelitian pada tahun 2012, WMO menyimpulkan bahwa catatan rekor yang dulu dipegang oleh El Azizia, Libya, tidak akurat karena berbagai faktor, termasuk permukaan yang tidak mencerminkan kondisi gurun yang sebenarnya.