Apakah Indonesia Akan Mengalami Gelombang Panas pada 27 Februari-4 Maret?

Apakah Indonesia Akan Mengalami Gelombang Panas pada 27 Februari-4 Maret?

Ilustrasi. (F: Tempo)

Marwahkepri.com – Media sosial X menjadi ramai dengan unggahan mengenai prediksi Indonesia akan dilanda suhu panas pada rentang waktu 27 Februari hingga 4 Maret 2024. Unggahan tersebut, yang diposting oleh sebuah akun di platform Twitter pada Minggu (18/2/2024), menyebutkan bahwa suhu panas tersebut disebabkan oleh posisi Zenith yang tepat di atas Pulau Jawa. Meskipun unggahan ini telah ditayangkan sebanyak 1,2 juta kali hingga Senin (19/2/2024), kebenaran klaim tersebut dipertanyakan.

Menyikapi hal ini, Deputi Bidang Meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, memberikan penjelasan. Menurutnya, posisi Zenith memang berada di atas Pulau Jawa, tetapi demikian, titik ekuator Indonesia berada di lintang nol derajat. Gerak semu Matahari diperkirakan akan berlangsung dari 21 Februari hingga 4 April 2024.

Ketika Matahari berada di utara garis khatulistiwa, Bumi belahan utara akan mengalami musim semi dan panas, sedangkan belahan selatan akan mengalami musim gugur dan dingin. Sebaliknya, saat Matahari berada di selatan garis khatulistiwa, Bumi belahan selatan akan mengalami musim panas dan semi.

Meskipun pengunggah unggahan tersebut menyatakan bahwa suhu Indonesia akan terasa panas pada 27 Februari hingga 4 Maret 2024, Guswanto menilai bahwa posisi Zenith di atas Pulau Jawa tidak akan memiliki dampak signifikan pada peningkatan suhu. Dia menjelaskan bahwa kemungkinan terbesar adalah variasi harian yang berbeda antara suhu di jam-jam tertentu saja.

Guswanto juga menjelaskan bahwa ada beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi mengalami kenaikan suhu maksimum harian pada 27 Februari 2024. Sebagai contoh, Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur di Kota Padang, Sumatera Barat memprediksi suhu maksimum harian pada pukul 07.00 WIB mencapai 35,3 derajat Celsius, sementara Stasiun Meteorologi Tanah Merah di Boven Digoel, Papua memperkirakan suhu maksimum harian mencapai 34,0 derajat Celsius.

Guswanto menambahkan bahwa Maret 2024 akan menjadi masa pancaroba atau transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama masa pancaroba, seperti angin kencang, puting beliung, petir, dan hujan es. Guswanto juga menyatakan bahwa Indonesia akan memasuki musim kemarau secara bertahap mulai dari Maret, dengan puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juli-Agustus 2024.(Mk/Kompas)

 

Redaktur: Munawir Sani