Minum 22 Liter Susu Sehari, Pria Ini Nyaris Kehilangan Nyawa

Minum 22 Liter Susu Sehari, Pria Ini Nyaris Kehilangan Nyawa

JAKARTA  – Seorang pria berusia 54 tahun di Rotterdam, Belanda, mengalami kejadian mengejutkan setelah kebiasaannya mengonsumsi susu dalam jumlah besar hampir merenggut nyawanya.

Dikutip dari Live Science, pria tersebut datang ke Unit Gawat Darurat (UGD) dengan keluhan sesak napas, keringat berlebihan, dan rasa haus ekstrem yang berlangsung selama delapan hari. Pemeriksaan awal menunjukkan perutnya membengkak dan membuncit.

Dua hari sebelum dilarikan ke rumah sakit, ia sempat memeriksakan diri ke dokter yang menemukan kadar gula darahnya sangat tinggi, mengindikasikan diabetes yang baru berkembang (“diabetes de novo”). Ia diberi obat metformin untuk menurunkan kadar gula, tetapi gejalanya tidak kunjung membaik.

Darah Tampak Seperti Susu

Saat dokter di UGD mengambil sampel darah, mereka terkejut melihat darah pasien tampak pucat dan berwarna seperti susu. Pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan kadar gula darahnya mencapai 1.350 mg/dL—jauh di atas batas normal yang hanya 70-99 mg/dL. Selain itu, kadar trigliserida dalam darahnya melonjak hingga 16.713 mg/dL, jauh di atas batas normal 175 mg/dL.

Dokter kemudian mengetahui bahwa pria tersebut telah mengonsumsi hampir 22 liter susu murni per hari selama dua hari terakhir dalam upaya menghilangkan dahaganya. Kebiasaan ini menyebabkan lonjakan lemak dan gula dalam darah, memicu kondisi berbahaya yang disebut sindrom kilomikronemia, yang dapat menyebabkan sesak napas, nyeri perut, hilangnya ingatan, bahkan pankreatitis.

Penanganan Intensif di ICU

Karena kondisinya yang kritis, pasien dirawat di unit perawatan intensif dan diberikan cairan salin serta insulin untuk menurunkan kadar gula darahnya. Ia juga menjalani pertukaran plasma untuk membersihkan kelebihan lemak dalam darahnya guna mencegah pankreatitis akut.

Berdasarkan perhitungan dokter, dalam dua hari itu pasien telah mengonsumsi sekitar 1.980 gram gula dan 1.496 gram lemak hanya dari susu yang diminumnya.

Berangsur Pulih, tapi Masih dalam Pengawasan

Setelah perawatan intensif, pria tersebut terus menjalani terapi insulin dan metformin serta diberikan obat statin untuk menurunkan kolesterolnya. Dokter juga merekomendasikan perubahan gaya hidup guna mengontrol asupan gula dan lemak.

Pada pemeriksaan enam minggu kemudian, kadar trigliseridanya masih sedikit meningkat di angka 245 mg/dL, tetapi secara keseluruhan kondisinya telah membaik.

Kasus ini menjadi peringatan bahwa konsumsi berlebihan, bahkan untuk makanan yang dianggap sehat seperti susu, dapat membawa risiko kesehatan serius jika tidak dikontrol dengan baik. Mk-dtc

Redaktur: Munawir Sani