Membangun Lingga dengan Hati, Perjalanan Politik Muhammad Nizar di Mata Bah Fi’i

IMG-20241003-WA0009

Tokoh masyarakat Kabupaten Lingga, Bah Fii. (F:ist)

LINGGA (marwahkepri.com) – Di tengah hangatnya perhelatan Pilkada Kabupaten Lingga 2024, salah satu tokoh masyarakat Singkep, Syafi’i, atau yang akrab disapa Bah Fi’i, memberikan pandangannya tentang sosok Muhammad Nizar, calon Bupati Lingga.

Menurut Bah Fi’i, perjalanan karir Nizar bukan sekadar tentang kekuasaan, tetapi cerminan dari niat tulus untuk membangun kampung halamannya, Kabupaten Lingga.

Bah Fi’i mengingat dengan jelas bagaimana langkah pertama Nizar dalam dunia politik dimulai. Pada 2009, Nizar yang saat itu masih muda, diajak oleh Alias Wello, yang akrab disapa Pak Awe, untuk terjun ke politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

“Tahun 2009, Nizar diajak Pak Awe untuk masuk ke politik. Alhamdulillah, dia berhasil duduk di kursi DPRD,” ungkap Bah Fi’i, mengingat awal karir politik Nizar.

Namun, keberhasilan ini bukan akhir dari perjalanan Nizar. Di tengah masa baktinya sebagai anggota dewan, tantangan baru datang. Alias Wello menyarankan Nizar untuk beralih ke Partai NasDem, sebuah langkah yang tidak mudah.

“Pak Awe menyarankan agar Nizar pegang Partai NasDem. Alhamdulillah, dia kembali meraih kepercayaan rakyat dan menduduki posisi Ketua DPRD Lingga,” lanjut Bah Fi’i.

Karir politik Nizar terus melesat dengan cepat. Setelah hanya sembilan bulan menjabat sebagai Ketua DPRD Lingga, Alias Wello kembali memintanya untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar: mendampinginya sebagai Wakil Bupati Lingga.

“Pak Awe meminta Nizar berhenti dari DPRD dan maju sebagai Wakil Bupati. Ini langkah besar bagi seorang pemuda yang punya keberanian dan dedikasi untuk masyarakat,” kenang Bah Fi’i.

Perjalanan karir politik Nizar dari seorang anggota dewan hingga Wakil Bupati Lingga membuktikan tekadnya yang kuat untuk selalu mendahulukan kepentingan masyarakat. Bah Fi’i menegaskan, keputusan-keputusan besar yang diambil oleh Nizar selalu didasarkan pada niat yang baik, etika yang terjaga, dan pelaksanaan yang profesional.

Menurut Bah Fi’i, apa yang telah dicapai oleh Nizar bukanlah keberuntungan semata, melainkan hasil dari niat yang tulus dan kerja keras yang konsisten.

“Budak bernama Nizar ini, diawali dengan niat baik, etika yang baik, cara yang baik, dan pelaksanaannya juga dengan baik. Karena niat tulus itu, yang baik-baik pula yang diberikan Allah SWT kepada Nizar,” ujar Bah Fi’i penuh keyakinan.

Di Pilkada 2024, Nizar kembali mengabdikan dirinya untuk Kabupaten Lingga dengan mencalonkan diri sebagai Bupati, didampingi Novrizal sebagai calon Wakil Bupati. Pasangan ini telah mendapatkan nomor urut 1, yang dianggap sebagai simbol kekuatan dan kemandirian. Bah Fi’i, yang mengikuti perjalanan panjang karir Nizar, menyerukan masyarakat Lingga untuk bersatu mendukung pasangan ini.

“Liku-liku yang dia lalui untuk mencapai posisi ini sangatlah berat. Saya paparkan bagaimana kronologis dia sampai ke titik ini, agar masyarakat tahu bahwa ini adalah kesempatan emas bagi Lingga,” tegas Bah Fi’i.

Bah Fi’i mengajak seluruh elemen masyarakat Lingga untuk tidak ragu memberikan dukungan kepada Nizar-Novrizal. Ia percaya, dengan kepemimpinan yang tulus dan tekad yang kuat, Nizar akan membawa perubahan positif bagi Lingga.

“Mari kita bersama-sama memilih pasangan nomor urut 1, Muhammad Nizar-Novrizal, untuk masa depan yang lebih baik,” tutup Bah Fi’i dengan penuh keyakinan.

Pilkada 2024 bukan hanya ajang kontestasi politik, melainkan kesempatan bagi Kabupaten Lingga untuk terus berkembang di bawah pemimpin yang memiliki rekam jejak yang jelas dan niat yang tulus. Bagi Bah Fi’i, Nizar bukan hanya seorang politisi, tetapi juga harapan baru bagi kampung halaman yang ia cintai. (mk/willy)