Ini Alasan Telkom Bangun Data Center di Batam

Ilustrasi. (Foto: Uzone)
BATAM (marwahkepri.com) – PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), anak perusahaan Telkom, tengah membangun pusat data atau data center di Kota Batam dengan tujuan strategis untuk menangkap pasar data center Singapura.
Direktur Group of Business Development Telkom, Honesti Baasyir, menekankan bahwa keunggulan utama NeutraDC Nxera Batam adalah kedekatannya dengan pasar Singapura, memungkinkan Batam menjadi solusi utama untuk kebutuhan daya besar yang dibutuhkan data center.
Honesti menjelaskan bahwa data center membutuhkan pasokan listrik dan ketersediaan air yang sangat besar. Lokasi Batam, yang strategis dekat dengan Singapura, menawarkan solusi ideal untuk memenuhi kebutuhan ini.
“Memang (data center) Batam sebagai spill over, tapi menurut saya ke depan bukan masalah power, dengan masifnya AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) akan menjadi diferensiasi dari Batam,” kata Honesti, Kamis (13/6/2024).
Data center di Batam ini berbasis AI, yang memerlukan sistem pendingin dan infrastruktur energi besar, berbeda dengan data center konvensional.
“Masalah supply power karena AI ini masalah cooling. Jadi, teknologi itu menjadi isu besar dan AI butuh power besar. Kita ingin Batam tidak hanya sekedar spill over dari Singapura, tapi Batam menjadi hub bisnis data center di region,” ungkapnya.
Keunggulan data center Telkom di Batam juga dilengkapi dengan 15 Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL), 12 di antaranya merupakan kabel bawah laut internasional, menjamin kelancaran operasional NeutraDC Nxera Batam.
Telkom telah bekerja sama dengan PLN Batam untuk pengadaan pasokan energi listrik sebesar 90.000.000 Volt Ampere (VA) bagi Hyperscale Data Center Batam. NeutraDC Nxera Batam merupakan kolaborasi dengan perusahaan telekomunikasi Singapura, ST Dynamo ID Pte Ltd (afiliasi Singtel), dan perusahaan energi, PT Medco Power Indonesia.
Pembangunan NeutraDC Nxera Batam ditargetkan rampung pada kuartal ketiga tahun 2025, dengan total investasi mencapai Rp 1,4 triliun. Keberadaan fasilitas ini tidak hanya akan menangkap pasar dari Singapura, tetapi juga menjadikan Batam sebagai pusat bisnis data center di kawasan regional. MK-mun
Redaktur: Munawir Sani