Jaga Kedaulatan NKRI, BRGM Budidaya Mangrove di Daerah Terluar

Kedeputian Pemberdayaan Masyarakat Sub Kelompok Kerja Kepulauan Riau dan Bangka Belitung, Fauzul melakukan peninjauan Mangrove di Pulau Subi, Selasa (4/6/2024). (foto: nang)
NATUNA (marwahkepri.com) – Pemerintah pusat melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berencana melestarikan mangrove di wilayah Kepulauan Riau.
Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terjadinya pengikisan pasir pantai (abrasi) demi menjaga kedaulatan NKRI di daerah perbatasan.
Salah satu daerah yang akan menjadi fokus BRGM adalah Pulau Subi. Kecamatan terluar di wilayah administratif kabupaten Natuna.
Kedeputian Pemberdayaan Masyarakat Sub Kelompok Kerja Kepulauan Riau dan Bangka Belitung, Fauzul, membenarkan hal tersebut.
“Ya bang, kali ini kita melakukan peninjauan terlebih dahulu pada titik-titik yang telah ditentukan,” kata Fauzul Adi Baskoro, Selasa (04/06/2024).
Kendati menjadi titik fokus BRGM, tidak semua daerah pulau Subi sebagai lokasi budidaya mangrove. Hal ini karena tidak semua wilayahnya cocok ditanami bakau.
Kendati demikian, Zul mengatkan, dari hasil survei yang dilakukan selama tiga hari sejak 30 Mei 2024 hingga 1 Juni 2024 lalu, timnya menemukan beberapa lokasi (zona) yang layak untuk ditanami mangrove.
“Wilayah yang layak untuk ditanami mangrove ada di Desa Meliah Selatan,” bebernya.
Meski lokasi tersebut tidaklah begitu luas, akan tetapi baik untuk dijadikan tempat budidaya mangrove.
Kemudian dari survei tersebut Zul berujar nantinya akan dilaporkan ke pimpinan guna dilakukan penelitian lebih lanjut.
Adapun tahap tersebut seperti melakukan penelitian, pengamatan, budidaya mangrove, penanaman mangrove.
“Misalkan bibitnya sepuluh ribu jika selesai 50 persen berarti 5 ribu bibit, setelah itu baru termin ke dua,” kata Faizul.
Setelah penanaman akan diberi waktu selama satu tahun apakah sesuai dengan persentase pertumbuhan mangrove tersebut. Jika sesuai dengan pertumbuhannya akan ada pemeliharaan tahap satu.
“Jika ada bibit yang mati, kita tak ada sanksi namun akan ada penyulaman secara swadaya sampai sesuai yang telah ditentukan,” pungkasnya. MK-nang
Redaktur: Munawir Sani