Tujuan Ambisi China Tanam Chip di Otak Manusia: Mengapa Hal Ini Dilakukan?
Implan ini, masih dalam tahap uji klinis, diharapkan dapat memberikan harapan bagi pasien yang mengalami berbagai kondisi medis seperti cedera tulang belakang, epilepsi, hingga amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
China menunjukkan ambisi besar dalam mengembangkan teknologi antarmuka komputer-otak, dengan rencana untuk mencapai ratusan terobosan teknologi baru pada tahun 2025. Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China mengungkapkan rencananya dalam mendorong perkembangan teknologi mutakhir ini, termasuk antarmuka komputer-otak yang sejajar dengan Neuralink milik Elon Musk.
Pengumuman ini mengikuti kesuksesan Neuralink dalam melakukan pemasangan chip implan otak pada manusia setelah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Mei 2023.
Langkah China dalam penelitian antarmuka komputer-otak telah terlihat sejak beberapa tahun lalu. Pada tahun 2019, Universitas Tianjin bersama China Electronics Corporation memperkenalkan chip ‘Brain Talker’, sementara Universitas Tsinghua di Beijing mengembangkan teknologi SprialE yang memungkinkan koneksi otak ke komputer melalui perangkat yang dimasukkan ke dalam telinga tanpa memerlukan pembedahan.
Dengan investasi yang besar dalam penelitian ini dan upaya untuk menciptakan inovasi teknologi yang relevan, China berada di jalur yang jelas untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan antarmuka komputer-otak yang revolusioner, menantang dominasi yang telah dibangun oleh perusahaan-perusahaan Barat dalam bidang ini. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani