Jeff Bezos Berencana Bangun Jam Raksasa di Gunung, Bertahan Hingga 10 Ribu Tahun

Jeff Bezos bangun jam raksasa. (f: net)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Salah satu orang terkaya di dunia dan pendiri Amazon, Jeff Bezos, merencanakan pembangunan jam raksasa di sebuah gunung yang dirancang untuk bertahan hingga 10 ribu tahun.
Jam ini dimaksudkan sebagai simbol pemikiran jangka panjang yang dapat menginspirasi orang untuk bermimpi melampaui batas hidup manusia. Proyek ini pertama kali diusulkan oleh ilmuwan komputer, Danny Hillis, pada tahun 1980-an dan dicatat dalam esai untuk majalah WIRED pada tahun 1995. Dalam esainya, Hillis menuliskan, “Saya ingin membuat jam yang berdetak setahun sekali. Jarum jam bergerak maju setiap 100 tahun sekali, dan burung kukuk akan keluar dari jam setiap satu milenium.”
Rencana ini bukanlah sekadar impian belaka. Hillis bekerja sama dengan Stewart Brand untuk mendirikan Long Now Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk merangsang pemikiran jangka panjang. Proyek ini mendapat dukungan finansial dari Jeff Bezos, yang konon telah menyumbangkan dana sebesar 42 juta dolar atau sekitar Rp 665,3 miliar untuk membangun jam raksasa tersebut.
“Jam seperti itu, jika dirancang dengan baik, akan melambangkan waktu yang dalam bagi manusia. Harus menarik untuk dikunjungi, menarik untuk direnungkan, dan terkenal sehingga menjadi ikon dalam wacana publik. Idealnya, ini akan bermanfaat untuk memikirkan waktu seperti yang dilakukan oleh foto-foto Bumi dari luar angkasa untuk memikirkan tentang lingkungan. Ikon-ikon seperti ini bisa mengubah cara berpikir orang,” ungkap Brand.
Jam ini, yang diharapkan dapat bertahan selama 10.000 tahun, akan memiliki tinggi ratusan meter, meskipun ukuran pastinya belum diumumkan. Lokasi pembangunan jam akan berada di atas gunung di Texas Barat. Selain itu, jam akan menampilkan jarum raksasa yang dirancang agar tahan lama, serta generator lonceng yang telah didesain oleh ahli musik ambiens, Brian Eno.
Meskipun proyek pembuatan jam raksasa ini sudah dimulai sejak tahun 2018, belum ada informasi mengenai tanggal penyelesaian proyek. Namun, prototipe jam sudah dipamerkan di Museum Sains di London. MK-kump
Redaktur : Munawir Sani