IFRAME SYNC

TransNusa dan COMAC China: Kemitraan Strategis yang Mengguncang Industri Penerbangan

Maskapai Indonesia mulai melirik pesawat buatan China.(F: Ist)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Maskapai penerbangan Indonesia, TransNusa, menandatangani kesepakatan bisnis dengan Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC), menandai awal masuknya pesawat buatan China ke armada domestik. Kesepakatan tersebut disaksikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi beserta jajaran.

Dalam keterangan resmi, Budi menyambut baik kerja sama tersebut dan berharap dapat meningkatkan kualitas layanan penerbangan di Indonesia. Menteri juga berupaya membujuk COMAC untuk berinvestasi di industri penerbangan Indonesia, dengan menekankan pentingnya memperkuat kemitraan antara Indonesia dan China.

Budi Karya Sumadi turut mengunjungi pabrik pesawat buatan China, di mana ia menekankan pentingnya mengutamakan kualitas yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan dalam produksi pesawat tersebut.

Sebelumnya, TransNusa membuat gebrakan dengan pembelian 30 pesawat buatan China pada Desember 2022. Maskapai ini membeli jet penumpang ARJ21-700, sebuah pesawat regional dengan kapasitas 78-97 penumpang dan daya jelajah 3.700 km. Direktur Utama TransNusa, Bayu Sutanto, menjelaskan bahwa pesawat tersebut akan dioperasikan untuk melayani rute domestik dan beberapa kota dan negara di ASEAN.

Bayu Sutanto juga menyatakan bahwa dengan kombinasi pesawat Airbus A320 dan COMAC ARJ21, TransNusa berencana mengembangkan rute-rute penerbangan domestik dan internasional, termasuk ke kota-kota di Tiongkok dan Australia.

Pesawat buatan COMAC, terutama model C919, menjadi sorotan karena dianggap sebagai calon pesaing pesawat Airbus dan Boeing. C919, pesawat jet penumpang yang dikembangkan China, diklaim memiliki standar kelaikan udara internasional dan jarak tempuh hingga 5.555 kilometer, serta telah menerima lebih dari 1.000 pesanan.

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f