Bahaya Polusi Rumah Tangga: Asap Rokok, Residu, dan Risiko Kesehatan
Marwahkepri.com – Asap rokok telah diakui sebagai polutan terbesar di dalam rumah tangga, meninggalkan residu dan bahan kimia di berbagai permukaan, seperti rambut, kulit, peralatan rumah tangga, dan bahan berbahan kain. Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menyoroti bahaya dari residu ini yang dapat meningkatkan risiko penyakit pada anak-anak.
Meskipun banyak yang percaya bahwa tidak merokok di dalam rumah sudah cukup untuk melindungi anak-anak dari paparan asap rokok, fakta menunjukkan sebaliknya. Konsep perokok tangan ketiga, di mana residu rokok dapat menyebabkan masalah kesehatan pada anak dan anggota keluarga, ditegaskan sebagai argumen utama.
Dr. Agus Dwi Susanto, seorang Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menunjukkan bahwa rokok elektrik atau vape tidak lebih aman. Studi mengungkapkan bahwa asap vape mengandung partikel halus yang dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada tubuh.
Penelitian yang dilakukan oleh Roswell Park Cancer Institute (RCPI) menambah bobot pada pernyataan tersebut, menunjukkan bahwa rokok elektrik meninggalkan residu nikotin di permukaan ruangan, terutama pada lantai dan jendela. Nikotin ini dapat bereaksi dengan asam nitrat di udara dan membentuk zat karsinogenik yang berbahaya.
Selain itu, studi dari Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston menegaskan bahwa residu asap rokok dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Residu tersebut dapat membahayakan, terutama bagi anak-anak yang lebih rentan terkena paparan asap atau uap rokok.
Ahli kesehatan merekomendasikan untuk menghindari berada di dekat perokok sebisa mungkin, memastikan rumah tetap bebas rokok, dan membersihkan permukaan secara menyeluruh. Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari asap rokok, tindakan tersebut dapat membantu menurunkan risiko terkena berbagai penyakit serius, terutama pada anak-anak yang rentan.