Pembatasan Konten Lebih Ketat: Meta Upayakan Keamanan Remaja di Era Media Sosial
Marwahkepri.com – Meta, perusahaan di balik Instagram dan Facebook, mengumumkan keputusan untuk membatasi lebih banyak konten yang dapat diakses oleh remaja di kedua platform tersebut. Keputusan ini diambil setelah Meta menerima kritik dan laporan terkait konten berpotensi berbahaya bagi remaja.
Remaja yang menggunakan Instagram dan Facebook akan menghadapi pembatasan dalam akses dan pencarian konten di kedua aplikasi tersebut. Meta mengklaim bahwa langkah pembatasan ini merupakan yang paling ketat, dengan tujuan membuat lebih sulit bagi remaja untuk menemukan konten yang sensitif.
“Langkah ini akan mempersulit remaja untuk menemukan konten sensitif seperti bunuh diri, menyakiti diri sendiri, dan gangguan makan ketika mereka menggunakan fitur pencarian dan jelajah di Instagram,” ujar Meta, seperti dilansir dari Reuters pada Rabu, 10 Januari 2024.
Realisasi pembatasan konten untuk remaja ini dijadwalkan akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang. Meta menyatakan, “Diperkirakan akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang, untuk memberikan pengalaman yang sesuai dengan usia pengguna.”
Jaksa Agung dari 33 negara bagian Amerika Serikat, termasuk California dan New York, telah menggugat Meta pada bulan Oktober 2023. Gugatan tersebut terkait dengan dugaan Meta menyesatkan masyarakat dan membahayakan melalui platform-platformnya.
Permasalahan perlindungan remaja dalam menggunakan aplikasi Meta juga menjadi sorotan di Eropa. Komisi Eropa melakukan penyelidikan terkait bagaimana Meta melindungi anak-anak dari konten ilegal dan berbahaya.
“Pengawasan terhadap peraturan semakin meningkat, setelah adanya kesaksian di Senat Amerika Serikat oleh mantan karyawan Meta yang menuduh perusahaan mengetahui adanya pelecehan dan bahaya lain yang dihadapi remaja di platformnya,” demikian laporan Reuters.
Pembatasan konten bagi remaja di Instagram dan Facebook dianggap sebagai langkah positif oleh penuntut Meta. Anak-anak telah lama menjadi demografi bagi merek yang beriklan di kedua platform ini. Menurut survei Pew Research Center pada tahun 2023, sebanyak 59 persen remaja di Amerika Serikat menggunakan Instagram dan 33 persen menggunakan Facebook. Pembatasan ini dianggap penting untuk melindungi remaja dari konten yang mungkin berdampak buruk.