IFRAME SYNC

Film Kontroversial ‘No More Bets’ Guncang Pariwisata Asia Tenggara, Turis China Tolak Kunjungan ke Thailand

Gara-gara film No More Bets, wisatawan China enggan berlibur ke Asia Tenggara. (f: net)

Bangkok (marwahkepri.com) – Pariwisata Asia Tenggara, khususnya di Thailand, menghadapi tantangan serius setelah rilis film China kontroversial berjudul “No More Bets”. Sebuah survei di media sosial China, Weibo, menunjukkan bahwa 85 persen dari 54 ribu responden tidak berminat berlibur ke negara-negara ASEAN.

Film yang menjadi fenomena box office di China ini, dirilis pada Agustus 2023, menggambarkan kasus penipuan siber antarnegara. Meskipun tidak secara eksplisit menyebutkan lokasi di Thailand, budaya yang digambarkan dalam film tersebut mengarah ke Negeri Gajah Putih.

Pemerintah Thailand mengakui adanya kesalahpahaman di kalangan warga China terkait film ini. Dalam pertemuan dengan Duta Besar China untuk Thailand, Puangpet Chunlaid, menyatakan bahwa film ini dapat mempengaruhi persepsi keamanan turis China di Thailand.

“Hal tersebut berpotensi mempengaruhi persepsi keamanan turis China,” kata Puangpet.

Pemerintah Thailand berharap otoritas China dapat memberikan pemahaman kepada warganya tentang ketidakakuratan film “No More Bets” dan menekankan langkah-langkah keamanan yang ketat bagi wisatawan di Thailand.

Turis China merupakan kontributor terbesar bagi industri pariwisata Thailand. Pada 2019, lebih dari 11 juta turis China mengunjungi Thailand, mendominasi lebih dari seperempat total kunjungan wisatawan mancanegara.

Namun, hasil survei dari perusahaan pemasaran digital China Trading Desk menunjukkan bahwa citra Thailand sebagai destinasi wisata utama bagi turis China menurun. Hanya 3,01 juta wisatawan China yang mengunjungi Thailand sepanjang 2023, jauh di bawah target awal sebesar 5 juta orang.

Film “No More Bets” juga dikabarkan merusak citra negara-negara lain di ASEAN, termasuk Myanmar dan Kamboja. Pihak berwenang di berbagai negara berupaya merestui ketidakpastian ini untuk mendukung pulihnya sektor pariwisata regional. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f