IFRAME SYNC

Gubernur Kepri Kecewa Atas Tuduhan Wali Kota Batam

tuj

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad. (Foto: kepriprov)

Tanjungpinang (marwahkepri.com) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, menyuarakan kekecewaannya terkait tudingan Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang mendalangi kerusuhan dan protes di Rempang yang belakangan viral.

Ansar berpendapat Wali Kota Rudi melontarkan tudingan tersebut karena ketidakmampuannya menyelesaikan permasalahan investasi di Rempang.

“Sebagai Gubernur Kepri, saya sangat kecewa dan terganggu ketika Walikota Batam dengan penuh semangat menyatakan bahwa Provinsi Kepri adalah penyebab protes ini tanpa menyebut individu. Hal ini berarti adanya tuduhan terhadap institusi tersebut, dan disana harus menjadi bukti jelas keterlibatan pemerintah provinsi dalam masalah tersebut,” ujarnya Sabtu (11/11/2023).

Ansar menegaskan, sejak awal investasi di Rempang sudah mewanti-wanti para pejabat di lingkungan Pemprov Kepri bahkan anggota keluarganya sendiri untuk tidak ikut campur dalam investasi tersebut, mengingat sensitivitasnya akibat interaksi langsung dengan masyarakat setempat.

“Pada tahap awal pembangunan Rempang, saya sudah menginstruksikan seluruh pejabat di provinsi, teman-teman, dan seluruh keluarga saya untuk tidak ikut campur dalam urusan Rempang karena itu urusan sensitif,” jelasnya.

Ansar menjelaskan, sebelum rencana investasi di Rempang dimulai, ada beberapa pertemuan yang melibatkan Pemprov Kepri, Pemkot Batam, dan BP Batam. Dalam pertemuan tersebut disepakati BP Batam sebagai juru bicara investasi tersebut.

“Saya beberapa kali menghadiri pertemuan di kementerian dan dengan BP Batam, dan kami sepakat bahwa BP Batam berwenang menjelaskan informasi apa pun terkait Rempang,” tambah Ansar.

keadaan, bukan malah memperburuknya. Saya sudah sampaikan kemarin untuk fokus menyelesaikan persoalan Rempang secara positif. Investasi itu penting, tapi pada akhirnya harus bermanfaat bagi masyarakat,” dia berkata.

Ansar berspekulasi bahwa tuduhan Walikota Rudi mungkin merupakan strategi untuk meningkatkan popularitas pemilu dan mengkritik ketidakmampuannya menangani investasi di Rempang, sehingga mengarah pada pencarian kambing hitam.

“Saya tidak tahu apakah ini terkait dengan popularitas elektoral, mencoba mencari kambing hitam. Sebagai pemimpin politik yang sudah lama, saya bisa membedakan antara urusan politik dan masalah investasi. Dalam beberapa pertemuan, saya sudah meminta untuk memisahkan urusan politik. dari investasi,” pungkas Ansar.(*)

Redaktur : Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f