IFRAME SYNC

Monyet Liar Masuk ke Pemukiman Warga Batam, BKSDA Riau: Habitatnya Terganggu

mon

Sejumlah monyet liar masuk ke Perumahan Arira Garden Kota Batam. (Foto: tangkapan layar)

BATAM (marwahkepri.com) – Warga perumahan Arira Garden heboh dengan kemunculan monyet liar yang masuk ke pemukiman mereka. Kejadian itu terekam video dan viral di media sosial.

Dari beberapa video yang dilihat, Kamis (2/11/2023) tampak seekor monyet memegang sebilah pisau. Berselang beberapa saat monyet tersebut mengejar perekam video dan anak-anak.

Pada video lain juga terlihat monyet liar tersebut duduk di depan teras rumah. Selain itu monyet lain juga terlihat duduk di depan rumah tahfidz di perumahan tersebut. Setelah ditelusuri, kejadian tersebut ternyata terjadi kurang lebih sebulan lalu.

Sri Mariati salah satu warga perumahan tersebut mengaku resah dengan kehadiran monyet liat tersebut. Monyet liar itu diketahui kerap masuk ke pemukiman warga.

“Ini sudah hampir sebulan. Menurut kami cukup meresahkan karena di depan rumah sampai mau masuk rumah-rumah orang,” kata Sri.

Warga perumahan Arira Garden itu juga menyebut monyet liat di lokasi tersebut sampai mengacak sampah. Selain sempat terlihat monyet tersebut membawa pisau dan mengejar warga.

“Saat diusir sempat melawan. Pernah lihat pegang pisau, tak tahu dari mana pisaunya, dapat pisaunya kami amankan,” ujarnya.

Warga tersebut berharap pemerintah dapat menangani fenomena monyet liar masuk ke pemukiman warga. Karena menurutnya kehadiran monyet tersebut sungguh meresahkan.

“Pemerintah ada tindak lanjutannya dan penanganan monyet ini,” ujarnya.

Kepala Balai BKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan menyebut telah menerjunkan anggotanya ke lokasi tersebut. Ia juga menyebut pihaknya telah melakukan penanganan konflik satwa monyet Perumahan Arira Garden.

“Tadi siang seksi KSDA wilayah Batam telah ke lokasi. Penanganan awal yang dilakukan adalah memasang perangkap individu di lokasi yang sering didatangi satwa dan mengimbau masyarakat untuk tidak membiasakan memberi makan,” ujarnya.

Hasil penelusuran BKSDA, serbuan monyet liar itu telah terjadi dua bulan terakhir. Setidaknya ada 10 ekor monyet liar yang masuk ke pemukiman warga.

“Info dari masyarakat konflik sudah berlangsung selama 2 bulan, dengan jumlah satwa sampai dengan 10 ekor,” ujarnya.

Genman menduga monyet tersebut masuk ke pemukiman warga karena habitatnya terganggu. Wilayah perumahan tersebut diketahui merupakan hutan mangrove yang ditimbun.

“Sebelum dibangun perumahan merupakan area mangrove yang ditimbun. Eksisting saat ini lokasi perumahan berbatasan langsung dengan hutan mangrove dengan status hutan lindung. Dibuktikan dengan pal batas yang ada di pinggir perumahan. Sangat wajar satwa ada di sekitar perumahan,” ujarnya.

Ia menyebut penyelesaian konflik satwa liar dan warga tidak bisa dilakukan pihaknya sendiri. Ia mengajak semua pihak untuk menangani permasalahan tersebut.

“Penyelesaian konflik satwa liar itu tidak bisa sendiri. Hendaknya semua pihak arif mengelola ruang hidup yang ada. Perlu alokasi ruang bagi satwa liar sehingga bisa hidup berdampingan dengan manusia,” tuturnya. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f