Kecanduan Teh: Gejala dan Dampaknya pada Kesehatan
Teh adalah minuman yang populer di seluruh dunia, dengan berbagai jenis seperti teh hijau, teh hitam, teh putih, dan teh oolong, semuanya berasal dari tanaman Camellia sinensis. Banyak senyawa dalam teh yang telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan, sehingga banyak orang menganggapnya sebagai minuman yang sehat untuk dikonsumsi dalam diet mereka.
Namun, seperti halnya dengan banyak minuman atau zat lainnya, minum teh secara berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, terutama karena kandungan kafein yang terdapat dalam teh. Kafein adalah stimulan alami yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat kita, dan jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan gejala yang merugikan. Berikut adalah beberapa gejala kecanduan teh dan bagaimana kafein memainkan peran penting dalamnya:
Kafein sebagai Zat yang Membuat Kecanduan: Kafein, yang terdapat dalam semua jenis teh dengan jumlah yang berbeda-beda, adalah zat yang dapat menyebabkan ketergantungan. Kafein memiliki struktur kimia yang mirip dengan adenosin, senyawa yang biasanya ditemukan di dalam tubuh dan berperan dalam meredakan sistem saraf pusat.
Karena struktur kimia ini, kafein dapat bersaing dengan adenosin untuk mengikat reseptor yang terletak di otak. Ini mengakibatkan adenosin sulit untuk melakukan fungsinya meredakan aktivitas saraf pusat, sehingga kita tetap merasa terjaga dan waspada.
Efek Kecanduan Kafein dari Teh: Orang yang mengonsumsi teh secara teratur, terutama yang mengandung kafein, dapat mengembangkan toleransi terhadap kafein. Ini berarti bahwa seiring waktu, mereka mungkin memerlukan lebih banyak teh untuk mencapai efek yang sama. Selain itu, jika mereka mencoba mengurangi asupan kafein tiba-tiba, mereka dapat mengalami gejala putus zat seperti kelelahan, pusing, atau sakit kepala.
Kandungan Kafein dalam Berbagai Jenis Teh: Berikut adalah estimasi jumlah kafein yang biasanya ditemukan dalam 1 cangkir (240 ml) dari berbagai jenis teh populer:
- Teh hitam: 35-44 mg
- Teh hijau: 33-71 mg
- Teh oolong: 37-38 mg
- Teh putih: 33-48 mg
- Teh matcha: 38-89 mg
- Yerba mate: 45-67 mg
- Teh tanpa kafein: hingga 12 mg
- Teh herbal: 0 mg
Gejala Kecanduan Teh: Gejala kecanduan teh bisa bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa tanda yang dapat menunjukkan adanya kecanduan teh meliputi:
- Tidak dapat memulai hari tanpa minum teh.
- Selalu mengatur waktu untuk minum teh.
- Merasa terengah-engah setelah aktivitas fisik.
- Mengonsumsi berbagai jenis teh, termasuk teh herbal, hitam, dan lainnya.
- Menjadikan teh sebagai pilihan utama untuk segala keperluan, bahkan untuk meredakan sakit tenggorokan atau batuk.
- Meminum teh secara berlebihan setiap jam.
- Tidak dapat menjalani aktivitas tanpa secangkir teh.
- Perubahan suasana hati yang tiba-tiba jika tidak bisa minum teh.
- Kecenderungan untuk menjadi mudah marah jika kebutuhan akan teh tidak terpenuhi.
- Mengalami perasaan depresi atau penarikan diri jika tidak dapat minum teh.
Tindakan yang Diperlukan: Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis. Kecanduan teh, terutama jika disertai dengan gejala seperti yang telah disebutkan, dapat berdampak pada kesehatan Anda. Konsultasi medis akan membantu Anda mengatasi kecanduan ini dan mencegah gangguan kesehatan yang lebih serius. MK-mun
Redaktur : Munawir Sani