IFRAME SYNC

Disebut Bikin Toko Offline Sepi, Omzet Tiktok Shop Capai Rp 8,82 Triliun Sebulan

hthu

Berdasarkan data Shoplus, Selasa (26/9/2023), omzet di TikTok Shop dalam sebulan terakhir mencapai Rp 8,82 triliun. (Foto: net)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Bisnis TikTok Shop tengah menjadi sorotan karena menyediakan jual-beli barang, padahal izin aplikasinya hanya sebagai media sosial.

Presiden Jokowi bahkan menyebut aplikasi asal China ini jualan membuat UMKM, terutama di toko-toko offline, sepi. Berdasarkan data Shoplus yang dilansir kumparan, omzet di TikTok Shop dalam sebulan terakhir mencapai Rp 8,82 triliun.

Omzet tersebut dihasilkan dari 119,6 juta transaksi selama 27 Agustus hingga 25 September 2023.

Produk kecantikan dan perawatan adalah komoditas yang paling laku TikTok Shop. Dalam periode yang sama, omzet produk tersebut mencapai Rp 1,75 triliun. Jika dirincikan lagi, sub kategori produk itu yang paling laku adalah skin care (Rp 456 miliar), make up dan parfum (Rp 244 miliar), serta alat mandi dan perawatan tubuh (Rp 163 miliar).

Sementara itu, dalaman dan pakaian wanita menduduki peringkat kedua sebagai komoditas paling laku di TikTok Shop. Omzet produk tersebut mencapai Rp 1,2 triliun dalam sebulan.

Selain itu, ada pula busana muslim (Rp 1 triliun), ponsel dan elektronik (Rp 468 miliar), dalaman dan pakaian pria (Rp 448 miliar), hingga perabotan rumah (Rp 250 miliar).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan pun akan merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 50 Tahun 2020 tentang Tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Zulhas mengatakan, nantinya media sosial (medsos) dilarang untuk berjualan dan hanya boleh mempromosikan atau mengiklankan barang jualan.

“Yang pertama isinya social commerce itu hanya boleh memfasilitasi promosi barang atau jasa. Promosi barang atau jasa. Tidak boleh transaksi langsung bayar langsung nggak boleh lagi dia hanya boleh untuk promosi seperti TV ya. Di TV kan iklan boleh kan. Tapi nggak bisa jualan. Nggak bisa terima uang kan. Jadi dia semacam platform digital. Jadi tugasnya mempromosikan,” kata Zulhas usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/9/2023). MK-mun/kum

Redaktur: Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f