Bakti Lubis: Jaga Kondusifitas Pra Pemilu 2024, Pemerintah Perlu Giatkan Sosialisasi yang Efektif
BATAM (marwahkepri.com) – Suksesnya penyelenggaraan Pemilu tahun 2024 terus diharapkan semua pihak terkait.Demi menjaga kondusifitas pra dan pasca pelaksanaan Pemilu yang dinilai rawan, Pemerintah Pusat dan Daerah diharapkan melaksanakan sosialisasi secara efektif.
Menurut Wakil Ketua Komisi I DPRD Kepri, Bakti Lubis, SH, MH, upaya yang dilakukan Direktorat Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri untuk mengadakan Sosialisasi Partai Politik peserta Pemilu Tahun 2024, harus juga menjadi prioritas dan menjangkau seluruh wilayah Provinsi Kepri,
“Sosialisasi tersebut sebagai bentuk dari tugas Pemerintah yang bersinergi dengan penyelenggara Pemilu dalam memberikan segala bentuk informasi terkait dengan penyelenggaraannya. Melakukan tahapan pelaksanaan pemilu sesuai dengan ketetapan PKPU Nomor 3 tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggraaan Pemilu 2024,” jelas Bakti Lubis di Batam, Sabtu (9/9/2023).
Menurutnya, penyebaran informasi seputar Pemilu sangat penting. “Selain menerima informasi, kita bisa menjaga pola tindakan kita. Terlebih untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diharapkan harus selalu netral, maka dari itu seiring ditetapkannya peserta pemilu ada perilaku atau sikap yang harus dijaga,” tutur Bakti yang bertugas pada Komisi I yang membidangi Pemerintahan dan Hukum ini.
Selain itu, juga penggunaan simbol-simbol yang bisa ditafsirkan dukungan kepada peserta pemilu. “Semoga sosialisasi seperti ini bisa mendongkrak informasi dan menciptakan kondusifitas,” harapnya.
Dijelaskan Bakti, selayaknya pesta demokrasi, Pemilu 2024 sebagai ajang untuk memilih pemimpin pilihan rakyat harus disambut oleh seluruh elemen bangsa dengan suka cita. Karenanya, untuk membangun suasana tersebut, masyarakat perlu mengetahui tahapan Pemilu yang dilakukan.
“Pemilu yang sehat artinya berjalan sesuai konstitusi dan perundangan. Proses atau tahapan penyelenggaraan berlangsung sesuai asas dan prinsip Pemilu yang sehat. Komunikasi kontestasi dan peserta Pemilu juga sehat diruang publik supaya mendidik masyarakat menjadi pemilih cerdas,” sebutnya.
Dirinya juga mengingatkan untuk tidak merusak apa yang seharusnya terjadi dalam Pemilu. Seperti menghindari upaya-upaya negatif seperti hoaks, ujaran kebencian, mendeskriditkan bahkan menjelek-jelekkan orang lain. Terpenting, lanjutnya, mengikuti tahapan dengan tidak melanggar ketentuan yang ada.
“Demokrasi adalah pesta rakyat, jangan sampai dirusak oleh tindakan dan perbuatan yang justru mencederai demokrasi itu sendiri. Perbedaan jangan dampai menjadi konflik antar masyarakat, sehingga dengan sosialisasi ini bisa menciptakan suasana kondusif. Kita harapkan pilihan masyarakat nantinya bisa berjuang untuk wilayahnya serta bangsa dan negara,” imbau Bakti Lubis. MK-r/Advetorial
Redaktur: Munawir Sani