IFRAME SYNC

China Larang Pejabat Pemerintah Pakai iPhone di Kantor, Kenapa?

China Larang Pejabat Pemerintah Pakai iPhone di Kantor, Kenapa?

Ilustrasi Foto

(MARWAHKEPRI.COM) – China melarang para pejabatnya untuk menggunakan iPhone di tempat kerja. Mereka tak boleh menggunakan iPhone atau perangkat asing lainnya saat bekerja dalam kantor.

Larangan menggunakan iPhone ini disosialisasikan melalui obrolan grup hingga rapat. Wall Street Journal melaporkan bahwa pembatasan ini adalah langkah terakhir Beijing untuk mengurangi para pejabatnya ketergantungan teknologi asing.

Dilansir Gizmodo, Sosialisasi larangan ini terjadi jelang launching produk baru Apple yang rencananya akan digelar minggu depan. Larangan ini juga muncul setelah CEO Apple Tim Cook mengunjungi China Maret lalu.

Cook saat itu bertemu dengan Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentao. Mereka dilaporkan membahas stabilisasi industri dan rantai pasok lokal Apple.

“Kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai isu-isu seperti perkembangan Apple di Tiongkok dan stabilisasi industri dan rantai pasokan,” kata Kementerian Perdagangan Tiongkok kepada CNBC.

Setelah pertemuan tersebut, Cook mengatakan kepada kantor berita The Paper bahwa, inovasi telah berkembang pesat di China. Cook optimistis gelombang inovasi akan meningkat pesat dalam beberapa waktu ke depan.

selang lima bulan setelah pertemuan, China melarang pemerintah menggunakan iPhone di tempat kerja, termasuk memilikinya.

Belum diketahui berapa banyak pejabat yang terdampak larangan tersebut. Begitu juga tidak diketahui alasan pasti mengapa larangan itu diberlakukan.

Kebijakan ini mencerminkan tindakan serupa yang diberlakukan AS. Sudah sejak lama negeri Paman Sam itu membatasi TikTok dan Huawei Technologies China karena alasan keamanan nasional.

Lembaga Council Foreign Relation (CFR) melaporkan bahwa Dewan Hubungan Luar Negeri khawatir, China lewat Huawei dapat menggunakan infrastruktur 5G mereka untuk spionase.

Tiongkok juga telah berulang kali berupaya membatasi ekspor galium dan germanium ke negara-negara lain. Kedua bahan ini biasa digunakan untuk memproduksi semikonduktor. AS bersama Jepang dan Belanda pun menerapkan kontrol ekspor yang ketat pada ekspor mikrochip yang dihasilkan dari sana.

Wall Street Journal melaporkan bahwa China memang berupaya “mengurangi ketergantungan pada teknologi asing,” dan Apple tampaknya menjadi target berikutnya.(mk/kumparan)

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f