Siang Panas namun Malam Hujan, BMKG: Terkait Peralihan Musim

yhyju

Ilustrasi cuaca ekstrem. (Foto: viva)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Sejumlah warganet mengeluhkan hujan yang kerap turun pada sore hingga malam hari sejak akhir September hingga awal Oktober 2025. Perubahan cuaca mendadak itu membuat sebagian warga jatuh sakit karena daya tahan tubuh menurun.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, fenomena tersebut merupakan ciri khas masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan yang berlangsung mulai akhir September hingga Oktober 2025. Pada periode ini, curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia mulai meningkat.

“Pola hujan biasanya terjadi sore hingga menjelang malam, sementara pagi dan siang hari udara terasa panas dan terik. Pemanasan permukaan yang kuat memicu terbentuknya awan-awan konvektif, terutama awan Cumulonimbus,” kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani, dikutip Rabu (1/10/2025).

Menurut Andri, hujan saat peralihan musim umumnya bersifat lokal, berdurasi singkat, dan berintensitas sedang hingga lebat. Hujan sering disertai petir, angin kencang, bahkan hujan es. Awan Cumulonimbus disebut sebagai pembawa cuaca ekstrem karena mampu menghasilkan hujan deras, angin kencang, hingga butiran es.

“Hujan es biasanya muncul ketika uap air yang naik ke lapisan atas awan mengalami pendinginan ekstrem hingga membentuk butiran es. Jika arus udara naik cukup kuat, butiran es dapat membesar lalu jatuh ke permukaan bumi,” jelasnya.

BMKG mencatat, selama beberapa hari terakhir, wilayah Jabodetabek dipengaruhi dinamika atmosfer yang signifikan. Di antaranya, aktifnya gelombang Rossby, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang cenderung negatif, ditambah kelembapan udara tinggi dan suhu permukaan hangat di siang hari, berkisar 28–34 derajat Celsius.

“Kombinasi faktor-faktor ini membuat cuaca terasa panas terik di siang hari, lalu berubah cepat menjadi hujan deras atau hujan es pada sore hingga menjelang malam,” ujar Andri.

BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak. Warga disarankan tidak berteduh di bawah pohon besar atau papan reklame saat hujan deras disertai angin kencang, serta mengamankan barang-barang yang berisiko terdampak hujan es. MK-mun/kom

Redaktur: Munawir Sani