Ketua DPRD Buteng Pimpin Kunker ke Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra

Suasana berlangsungnya pertemuan antara DPRD Buteng, Pemda Buteng dengan Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sultra. (Sumber : Humas Sekretariat DPRD Buteng)
Buton Tengah (marwahkepri.com) – Sebanyak 11 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Tengah (Buteng) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kota Kendari.
Kunker yang dilaksanakan mulai tanggal 13 hingga 15 Maret 2024 ini, dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Buteng, Bobi Ertanto, yang didampingi oleh beberapa anggota DPRD lainnya, antara lain Tasman, Sa’al Musrimin Haadi, Muthalib, La Ode Af’alu Mahdi, Azaluddin, Samirun, Kaimuddin, Rahmaniar, Rosmaya, dan Hasrun. Selain itu, turut serta dalam kunker tersebut adalah Kepala Bagian Umum dan Keuangan Sekretariat DPRD Buteng, Ilham Ombe.
Kunker ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai aspek perkebunan dan hortikultura, termasuk kebijakan-kebijakan yang sedang diterapkan oleh pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sulawesi Tenggara.
Melalui kunjungan ini, anggota DPRD Buteng diharapkan dapat mengumpulkan informasi yang relevan untuk mendukung pembangunan sektor perkebunan dan hortikultura di Kabupaten Buton Tengah.
Selama kunjungan, rombongan DPRD Buteng dijadwalkan untuk bertemu dengan pejabat dan staf Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sulawesi Tenggara, serta melakukan serangkaian pertemuan dan diskusi terkait berbagai isu dan program di bidang perkebunan dan hortikultura.
Diharapkan, kunjungan ini dapat menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam dan solusi yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pengusaha perkebunan di Kabupaten Buton Tengah.
Kuningan wakil rakyat tersebut, disambut oleh Sekretaris Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sultra, La Ode Syafudin, di ruang rapat Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, pada Rabu (13/03/2024) siang, tempat berlangsungnya rapat.
Ketua DPRD Buton Tengah (Buteng), Bobi Ertanto, menjelaskan bahwa kunjungan kerja (kunker) yang dilakukan oleh rombongan DPRD Buteng ke Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memiliki maksud dan tujuan yang jelas.
Salah satu tujuan utama kunker ini adalah untuk berkonsultasi langsung dengan pihak terkait mengenai pengembangan kawasan hortikultura serta pengadaan bibit tanaman hortikultura.
“Tanaman hortikultura mencakup berbagai jenis tanaman yang menghasilkan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan juga tanaman hias. Ini termasuk tanaman seperti sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, serta tanaman hias dan obat-obatan alami,” jelasnya.
Kunker ini merupakan bagian dari upaya DPRD Buteng untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan pemahaman yang komprehensif mengenai pengembangan sektor hortikultura di wilayah tersebut.
Dengan berdiskusi langsung dengan pihak terkait, diharapkan akan tercipta sinergi antara DPRD dan pemerintah provinsi dalam mengembangkan sektor hortikultura, yang merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan ekonomi lokal.
Selama kunjungan, anggota DPRD Buteng diharapkan dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang kebijakan dan program yang sedang berjalan di bidang perkebunan dan hortikultura, serta mengevaluasi keberhasilan dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya.
Hal ini akan menjadi landasan bagi DPRD Buteng dalam merumuskan kebijakan dan program yang lebih efektif dan berkelanjutan di masa depan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan sektor pertanian, khususnya hortikultura, di Kabupaten Buton Tengah.
Dikatakannya, penyelenggaraan holtikultura di di daerah memiliki beberapa manfaat diantaranya :
1. Untuk mengelola dan mengembangkan sumber daya hortikuktura secara optimal, bertanggungjawab dan pelestariannya.
2. Untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, selera, estetika, dan budaya masyarakat terhadap produk dan jasa hortikultura.
3. Untuk meningkatkan produksi, produktivitas, kualitas, nilai tambah, daya saing, dan pangsa pasar.
4. Untuk meningkatkan konsumsi produk dan pemanfaatan jasa hortikultura.
5. Untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha.
6. Untuk memberikan perlindungan kepada petani, pelaku usaha, dan konsumen hortikultura secara nasional.
“Kemudian untuk meningkatkan sumber devisa negara dan yang terakhir untuk meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat,” jelas Bobi Ertanto.
Bobi Ertanto, mengatakan, sektor hortikultura telah tersebar di seluruh wilayah negara dan diintegrasikan dengan berbagai kegiatan lainnya, termasuk pertanian lainnya.
“Penetapan tata ruang wilayah dalam kaitan dengan pengembangan hortikultura harus memperhatikan kelestarian sumber daya alam, fungsi lingkungan, dan keselamatan masyarakat,” ujar Bobi.
Hal ini menegaskan perlunya pembangunan hortikultura yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Bobi juga menekankan bahwa pengembangan kawasan hortikultura harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Usaha hortikultura mencakup berbagai tahapan mulai dari perbenihan, budidaya, panen, pengolahan, distribusi, hingga pemasaran.
Untuk mendukung pengembangan hortikultura, peran institusi seperti Balai Benih Hortikultura (BBH) dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) sangat penting dalam penyediaan benih berkualitas.
Tidak hanya itu, produsen benih swasta juga memiliki peran yang signifikan dalam penyediaan benih hortikultura. Pendekatan kawasan dirancang untuk meningkatkan efektivitas kegiatan, efisiensi biaya, dan mendorong keberlanjutan kawasan komoditi unggulan.
Melalui pengembangan kawasan hortikultura, diharapkan pelayanan pembangunan yang lebih partisipatif dan efisien dapat terwujud dengan fokus pada pengembangan komoditi unggulan.
Bobi menegaskan bahwa perencanaan yang melibatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya merupakan kunci dalam pembangunan kawasan hortikultura yang berkelanjutan dan berhasil.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan sektor hortikultura dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Buton Tengah dan seluruh Indonesia.(Advetorial)
Laporan : Muh.Taufik