Ada Usul MBG Diubah jadi Uang Tunai, Ini Jawaban Pemerintah

Pelajar menyantap makanan saat program makan bergizi gratis di SDN 3 Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (24/10/2024). (Foto: Antara)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Usulan mengubah skema pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi bantuan uang tunai bagi orang tua siswa kembali mengemuka. Pemerintah menegaskan bahwa pemberian makanan langsung di sekolah tetap menjadi pilihan terbaik saat ini.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut setiap ide patut dihargai, namun konsep MBG yang berjalan sekarang sudah dirancang sebagai skema paling ideal.
“Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik. Tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk dikerjakan,” ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025).
Prasetyo juga menanggapi maraknya kasus keracunan siswa penerima MBG di sejumlah daerah. Menurutnya, setiap catatan pelaksanaan akan menjadi bahan evaluasi pemerintah.
“Kalau nanti ada catatan ya kita akui dan kita perbaiki,” tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP, Charles Honoris, mengusulkan agar bantuan MBG diberikan langsung dalam bentuk uang tunai kepada orang tua siswa. Menurutnya, hal ini bisa mengurangi risiko keracunan akibat lemahnya standar operasional (SOP) di lapangan.
Charles menyoroti proses distribusi makanan MBG yang rawan kontaminasi karena jarak waktu antara memasak hingga penyajian terlalu panjang.
“Rata-rata bahan baku disiapkan pukul 23.00, dimasak pukul 04.00, dibungkus pukul 07.00, dan baru dihidangkan pukul 11.00-12.00 WIB. Risiko makanan terkontaminasi bakteri jadi sangat tinggi,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Ia menambahkan, opsi pemberian uang tunai bisa menjadi alternatif agar orang tua murid dapat menyiapkan makanan bergizi sendiri untuk anak-anaknya.
“Bahkan opsi memberikan uang kepada orang tua murid misalnya. Sehingga orang tua bisa menyediakan makanan sendiri untuk anak-anaknya,” kata Charles.
Program MBG saat ini digulirkan Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pemerintah memastikan evaluasi akan terus dilakukan agar program berjalan sesuai standar kesehatan dan benar-benar bermanfaat bagi siswa. MK-mun/dtk
Redaktur: Munawir Sani