Indonesia-Singapura Sepakat Bangun Kawasan Industri Hijau di Kepri, Investasi Capai USD 10 Miliar

esdm

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. (Foto: Media Asuransi News)

BATAM (marwahkepri.com) – Pemerintah Indonesia dan Singapura sepakat menjalin kerja sama strategis dalam pembangunan Kawasan Industri Hijau terintegrasi di Kepulauan Riau.

Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Energi dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi Singapura Tan See Leng, yang berlangsung di Kementerian ESDM, Jumat (13/6/2025).

Kerja sama ini menjadi bagian dari upaya mendukung transisi energi dan pengembangan ekonomi rendah karbon. Kawasan industri tersebut akan dibangun di dua lokasi strategis yakni Karimun dan Bintan, yang dinilai sangat dekat dengan Singapura.

“Kami telah meminta pemerintah Singapura untuk mempertimbangkan secara serius pembangunan kawasan industri yang bertujuan untuk hilirisasi berbasis energi baru terbarukan,” ujar Bahlil di Singapura, Senin (16/6/2025), dikutip dari keterangan resmi.

Menurut Bahlil, proyek ini telah menarik minat sejumlah investor, dengan nilai investasi awal mencapai sekitar USD 10 miliar. Kawasan ini dirancang sebagai zona industri rendah emisi, dengan penekanan pada hilirisasi energi bersih, penciptaan ribuan lapangan kerja baru, serta transfer teknologi tinggi.

“Nilai tambah yang akan dibangun adalah industri panel surya dan kabel listrik yang semuanya akan diproduksi di Indonesia,” kata Bahlil.

Bahlil, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, menyatakan bahwa kawasan industri hijau ini dirancang dengan ekosistem energi yang komprehensif. Salah satu keunggulan proyek ini adalah perdagangan listrik lintas batas berbasis energi bersih, serta penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) melalui nota kesepahaman terpisah.

“Kesepakatan ini membuka peluang pasar baru bagi energi surya dan panas bumi nasional. Teknologi CCS akan memberikan solusi bagi industri yang sulit didekarbonisasi,” jelasnya.

Kerja sama ini disebut selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat kemitraan regional di sektor energi bersih dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai nilai industri hijau global.

“Ini adalah bagian dari strategi besar kita untuk menjadi pemain utama dalam transisi energi global, bukan hanya sebagai pasar tetapi juga sebagai produsen,” pungkas Bahlil.

Pembangunan kawasan industri hijau ini diprediksi menjadi salah satu proyek unggulan bilateral antara Indonesia dan Singapura dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara. MK-mun

Redaktur: Munawir Sani