DPRD Kepri Soroti Capaian PAD Baru 40 Persen, OPD Penghasil akan Dipanggil

jui

Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin,SE., MM. (Foto: dprd.kepriprov)

TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyoroti rendahnya realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Provinsi Kepri yang baru mencapai 40 persen hingga pertengahan tahun 2025.

Angka tersebut dinilai masih jauh dari harapan, mengingat target PAD tahun ini sebesar Rp 1,7 triliun, dan seharusnya capaian semester I sudah menyentuh angka 50 persen ke atas.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin, SE., MM., menyampaikan bahwa pihaknya akan segera memanggil sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil untuk membahas lebih lanjut pencapaian yang dinilai belum maksimal tersebut.

“Pendapatan Asli Daerah masih kurang. Baru 40 persen, seharusnya bulan keenam ini minimal sudah mencapai 50 persen ke atas,” kata Wahyu, Selasa (10/6/2025).

Menurutnya, pemanggilan OPD penghasil dilakukan untuk mengkaji capaian riil dan mencari solusi agar target PAD bisa tercapai sesuai rencana.

“Besok kami akan bedah dan menanyakan sejauh mana target yang sudah terealisasi. Kami juga akan memberikan masukan,” lanjutnya.

Wahyu mengungkapkan bahwa salah satu OPD yang bakal dipanggil ialah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kepri, yang diketahui tengah merancang pengembangan industri budidaya perikanan.

“Seperti di Arab Saudi, mereka bisa membuat budidaya ikan di lahan ratusan ribu hektare. Kepri punya potensi besar untuk seperti itu,” ujarnya.

Selain sektor perikanan, Wahyu menyoroti pentingnya pengembangan sektor transportasi laut internasional. Ia menyebutkan bahwa Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Kepri saat ini memiliki saldo belasan miliar rupiah yang bisa dimanfaatkan sebagai modal awal penyediaan kapal tujuan internasional.

Menurutnya, kehadiran armada laut milik daerah dapat menjadi pesaing sehat bagi operator swasta serta menjadi sumber PAD baru.

“Misalnya rute Batam-Singapura yang tiketnya saat ini tergolong mahal. Jika BUMD Kepri ikut masuk, kita bisa bersaing dalam penentuan harga tiket kapal,” ujar Wahyu.

DPRD Kepri berharap seluruh OPD penghasil dapat mengevaluasi kinerja dan menghadirkan inovasi dalam mengejar target PAD. Sinergi antarlembaga dan pemanfaatan potensi daerah secara maksimal diyakini menjadi kunci pencapaian target yang telah ditetapkan. MK-rah

Redaktur: Munawir Sani