Pemkab Natuna Lelang Dua Proyek Miliaran Rupiah di Tengah Himpitan Hutang ke Penyedia Jasa

IMG-20250530-WA0132

FOTO istimewa

NATUNA (marwahkepri.com) – Pemerintah Kabupaten Natuna kembali membuka lelang dua paket proyek senilai miliaran rupiah melalui sistem LPSE. Langkah ini menuai sorotan karena hingga tahun lalu, pemerintah masih menanggung utang ratusan miliar rupiah kepada penyedia jasa konstruksi tanpa kejelasan pembayaran.

Salah satu dari dua proyek yang dilelang sempat mengalami kegagalan tender tanpa alasan yang jelas. Berikut rincian proyek yang sedang dilelang:

1. Pembangunan Jalan dan Drainase Kawasan Perumahan
– Kode RUP: 55015783
– Nama Tender: Pembangunan Jalan dan Drainase di Kawasan Perumahan, Penanganan Pemukiman Kumuh Terpadu.
– Satuan Kerja: Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertahanan.
– Jenis Pengadaan: Jasa Konstruksi.
– Tahun Anggaran: APBD 2025.
– Nilai Pagu Paket: Rp2.620.997.557.
– Tanggal Pembuatan: 22 Mei 2025.

2. Renovasi Puskesmas Kelarik
– Kode RUP: 56896505
– Nama Tender: Penambahan Ruang/Renovasi – – Puskesmas Kelarik.
– Satuan Kerja: Dinas Kesehatan.
– Jenis Pengadaan: Jasa Konstruksi.
– Tahun Anggaran: APBD 2025.
– Nilai Pagu Paket: Rp2.900.000.000.
– Tanggal Pembuatan: 14 Mei 2025.

Protes Penyedia Jasa atas Tunggakan Utang

Sejumlah kontraktor mengeluhkan lambatnya pembayaran proyek-proyek sebelumnya oleh Pemkab Natuna. Menurut data, utang pemerintah kepada penyedia jasa konstruksi mencapai ratusan miliar rupiah sejak tahun lalu, namun belum ada kepastian pelunasan.

“Kami khawatir proyek baru ini akan berujung pada penunggakan lagi. Pemerintah seharusnya menyelesaikan kewajiban lama sebelum membuka tender baru,” ujar salah satu kontraktor yang enggan disebutkan namanya.

Respons Pemkab Natuna

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemkab Natuna terkait alasan kegagalan lelang sebelumnya maupun status pembayaran utang ke penyedia jasa.

Pelelangan proyek ini tetap berjalan, sementara masyarakat dan pelaku usaha konstruksi menunggu transparansi dan solusi atas masalah pembayaran yang tertunda. MK-nang

Redaktur : Munawir Sani