Vaksin TBC M72 Masuki Uji Klinis Tahap Akhir di Indonesia

Vaksin TBC M72 Masuki Uji Klinis Tahap Akhir di Indonesia

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar. (F: Ist)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memastikan bahwa pengembangan vaksin tuberkulosis (TBC) terbaru, M72, telah berlangsung sejak awal 2000-an. Sebelum diuji di Indonesia, vaksin ini telah melewati dua fase uji klinis di Eropa.

Hasil uji klinis fase kedua menunjukkan efikasi vaksin mencapai 50 persen, angka yang cukup menjanjikan untuk dilanjutkan ke fase uji klinis ketiga.

Indonesia kini berpartisipasi dalam uji klinis fase ketiga sebagai bagian dari upaya global untuk memastikan efektivitas vaksin, terutama mengingat jumlah kasus TBC di tanah air yang menembus lebih dari satu juta—tertinggi kedua di dunia setelah India.

Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, menegaskan bahwa Indonesia baru ikut dalam uji klinis fase ketiga setelah vaksin dinyatakan aman dalam tahapan sebelumnya. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir.

“Efek samping yang muncul pada relawan bersifat ringan, seperti demam atau peningkatan suhu tubuh pada tahap awal, namun secara umum mirip dengan vaksin-vaksin lain dan tidak menimbulkan risiko serius bagi kesehatan,” jelas Taruna dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

Taruna juga menyampaikan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam uji klinis ini merupakan langkah strategis di tengah beban kasus TBC yang sangat tinggi. Vaksin M72 dinilai bisa menjadi harapan baru dalam pencegahan TBC, khususnya untuk kelompok usia remaja hingga dewasa.

Selama ini, vaksin BCG yang digunakan di Indonesia hanya efektif pada anak-anak. Vaksin M72 diharapkan bisa mengisi celah perlindungan bagi kelompok usia yang lebih luas, termasuk dewasa muda yang rentan terpapar TBC aktif maupun resisten.

“Kita berharap hasil uji klinis fase tiga ini lebih baik dan bisa segera memberikan dampak positif untuk pengendalian TBC di Indonesia,” tutup Taruna. Mk-dtc

Redaktur: Munawir Sani