6 Joki Ujian Masuk Perguruan Tinggi Ditangkap, Termasuk Mahasiswi Berprestasi

6 Joki Ujian Masuk Perguruan Tinggi Ditangkap, Termasuk Mahasiswi Berprestasi

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 di Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 30 April 2025. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Polisi menangkap enam joki yang tergabung dalam sindikat kecurangan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan. Para pelaku menyusupkan aplikasi khusus ke komputer peserta ujian untuk mengendalikan soal dari jarak jauh.

Keenam tersangka masing-masing berinisial CAI (19), AL (40), MYI (28), I (32), MS (29), dan ZR (36). Beberapa di antaranya diketahui merupakan oknum pegawai kampus dan seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran Unhas.

“Kami telah melakukan penyelidikan dan menangkap enam orang tersangka,” ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana dalam konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, dikutip dari detikSulsel, Selasa (7/5/2025).

Dalam aksi mereka, para pelaku memiliki peran masing-masing. Ada yang berperan sebagai joki, dan ada pula yang bertugas memasang aplikasi pengendali jarak jauh di komputer peserta ujian.

“Ada aktivitas mencurigakan pada komputer yang digunakan peserta. Ternyata, komputer itu telah disusupi aplikasi oleh orang dalam Unhas,” jelas Arya.

Begitu aplikasi tersebut aktif, soal-soal UTBK yang muncul di komputer peserta juga muncul di tempat lain dan dikerjakan oleh pihak eksternal. Dengan kata lain, peserta hanya menerima jawaban dari joki yang bekerja dari jarak jauh.

Keenam tersangka telah ditetapkan sebagai pelaku dan terancam hukuman pidana maksimal sembilan tahun penjara. Mereka dijerat dengan Pasal 48 ayat 2 jo. Pasal 32 ayat 2, atau Pasal 46 ayat 1 dan 2 jo. Pasal 30 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

“Kami masih terus mengembangkan kasus ini karena dikhawatirkan ada peserta lain yang menggunakan aplikasi serupa,” tambah Arya.

Sementara itu, Ketua Satgas Keamanan dan Ketertiban Unhas, Prof Amir Ilyas, membenarkan bahwa salah satu pelaku, CAI, merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran Unhas angkatan 2024. Ia menyebut, CAI dikenal sebagai mahasiswa berprestasi.

“CAI ini mahasiswa Kedokteran 2024. Dia anak yang pintar dan IPK-nya cukup bagus,” ujar Amir Ilyas dalam konferensi pers terpisah. Mk-dtc

Redaktur: Munawir Sani