Aksi Bajak Laut Meningkat, Selat Singapura Jadi Titik Rawan

Aksi Bajak Laut Meningkat, Selat Singapura Jadi Titik Rawan

Bea Cukai RI menggelar pertemuan di laut (Rendezvouz at Sea) dengan Singapore Police Coast Guard (SPCG) di Selat Singapura, Selasa, (30/11/2021). (dok DJBC)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Biro Maritim Internasional (International Maritime Bureau/IMB) yang berbasis di London mencatat bahwa pembajakan dan perampokan bersenjata terhadap kapal meningkat tajam pada awal tahun ini.

Dalam laporan kuartal pertama 2025, tercatat 45 insiden pembajakan di seluruh dunia—naik hampir 35% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencatat 33 insiden, dan 27 insiden pada kuartal pertama 2023.

Lonjakan Insiden di Selat Singapura

Dari 45 insiden global, sebanyak 37 kapal berhasil dinaiki secara paksa, empat kapal dibajak, dan empat lainnya mengalami percobaan serangan. IMB menyoroti lonjakan signifikan di Selat Singapura, wilayah antara Singapura dan Indonesia, yang mencatat 27 insiden—naik drastis dari hanya tujuh insiden pada kuartal pertama tahun lalu.

“Sebanyak 92% kapal yang menjadi target di Selat Singapura berhasil dinaiki secara paksa, termasuk sembilan kapal curah dan kapal tanker besar dengan bobot mati lebih dari 100.000 ton,” demikian isi laporan IMB.

Selat Singapura juga mencatat 14 insiden pembajakan dengan senjata api, lebih dari setengah dari total 26 insiden serupa yang terjadi secara global pada tahun 2024.

Namun, laporan tidak merinci penyebab lonjakan ini, meskipun Selat Singapura dan Selat Malaka dikenal sebagai jalur pelayaran tersibuk di dunia.

Keselamatan Awak Kapal Jadi Prioritas

Direktur IMB, Michael Howlett, menyebutkan bahwa peningkatan ini sangat memprihatinkan dan menegaskan pentingnya perlindungan terhadap awak kapal.

“Menjaga keselamatan pelaut di jalur pelayaran vital ini harus menjadi prioritas. Semua langkah perlu diambil untuk memastikan keamanan mereka,” ujar Howlett.

IMB merupakan bagian dari Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Commerce/ICC) yang berkantor pusat di Paris. Mk-dtc

Redaktur: Munawir Sani