Sejarah WhatsApp Jadi Aplikasi Perpesanan Instan Terpopuler di Dunia

4199ab9a-2eab-4199-809a-4e30525df12b

Ilustrasi foto pendiri aplikasi whatsapp Brian Acton dan Jan Koum. (f: meta)

MARWAHKEPRI.COM – WhatsApp adalah salah satu aplikasi perpesanan instan paling populer di dunia. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengirim pesan teks, suara, gambar, dan video dengan mudah melalui internet. Perjalanan WhatsApp dari sebuah startup sederhana hingga akhirnya diakuisisi oleh Facebook (sekarang Meta) adalah kisah inspiratif yang menunjukkan bagaimana inovasi dan strategi bisnis yang tepat dapat membawa sebuah produk menjadi raksasa global.

Awal Berdirinya WhatsApp

WhatsApp didirikan pada 24 Februari 2009 oleh Brian Acton dan Jan Koum, dua mantan karyawan Yahoo. Setelah meninggalkan Yahoo pada tahun 2007, keduanya mencari peluang baru di dunia teknologi. Mereka awalnya melamar pekerjaan di Facebook, tetapi ditolak. Kemudian, Koum membeli iPhone pada tahun 2009 dan menyadari potensi besar aplikasi mobile. Dia ingin membuat aplikasi yang memungkinkan pengguna berbagi status dan informasi dengan mudah tanpa iklan yang mengganggu.

WhatsApp pertama kali dikembangkan sebagai aplikasi yang memungkinkan pengguna berbagi status singkat, mirip dengan fitur “Status” yang ada saat ini. Namun, setelah beberapa waktu, fitur perpesanan ditambahkan, yang kemudian menjadi inti utama dari WhatsApp.

Perkembangan WhatsApp

Pada awalnya, WhatsApp hanya tersedia untuk iOS, tetapi dengan meningkatnya popularitas, versi Android mulai dikembangkan. WhatsApp menawarkan pengalaman pengguna yang sederhana tanpa iklan dan tanpa biaya berlangganan yang besar. Strategi ini membuat aplikasi semakin diminati dan pertumbuhannya pun melejit.

Keunggulan utama WhatsApp antara lain:

  • Tidak menampilkan iklan
  • Mudah digunakan
  • Memanfaatkan nomor telepon sebagai identitas pengguna
  • Pengiriman pesan yang cepat dan terenkripsi

Seiring dengan meningkatnya pengguna, WhatsApp menarik perhatian investor. Pada tahun 2011, WhatsApp mendapatkan pendanaan dari Sequoia Capital sebesar $8 juta, yang semakin mendorong pertumbuhan mereka.

Akuisisi oleh Facebook

Kesuksesan WhatsApp akhirnya menarik perhatian Facebook. Pada 19 Februari 2014, Facebook secara resmi mengumumkan bahwa mereka mengakuisisi WhatsApp dengan nilai fantastis sebesar $19 miliar (kemudian meningkat menjadi $22 miliar akibat perubahan harga saham Facebook). Akuisisi ini menjadi salah satu pembelian terbesar dalam sejarah teknologi.

Alasan Facebook membeli WhatsApp:

  • Dominasi di sektor perpesanan: WhatsApp memiliki lebih dari 450 juta pengguna aktif saat diakuisisi dan terus bertumbuh pesat.
  • Ancaman bagi Facebook Messenger: WhatsApp mulai menggantikan komunikasi berbasis SMS dan menjadi pilihan utama bagi pengguna di seluruh dunia.
  • Data dan jaringan pengguna yang luas: WhatsApp memiliki basis pengguna yang besar dan aktif, yang berpotensi meningkatkan layanan Facebook di masa depan.
  • Monetisasi melalui bisnis dan layanan: Facebook melihat potensi WhatsApp sebagai alat komunikasi bisnis dan layanan pelanggan.

Meskipun sudah diakuisisi oleh Facebook, WhatsApp tetap beroperasi secara independen dengan Jan Koum dan Brian Acton masih memimpin perusahaan.

Perubahan dan Kontroversi Pasca-Akuisisi

Setelah berada di bawah Facebook, WhatsApp mengalami beberapa perubahan besar:

  • Pengenalan enkripsi end-to-end (2016): Demi meningkatkan keamanan pengguna, WhatsApp memperkenalkan enkripsi end-to-end, yang memastikan hanya pengirim dan penerima yang dapat membaca pesan.
  • WhatsApp Business (2018): Facebook meluncurkan WhatsApp Business, memungkinkan bisnis berinteraksi dengan pelanggan secara lebih efisien.
  • Perubahan kebijakan privasi (2021): WhatsApp mengumumkan kebijakan baru yang memungkinkan Facebook mengakses beberapa data pengguna, yang memicu kontroversi dan boikot dari sebagian pengguna.

Karena perbedaan visi dengan Facebook, Jan Koum dan Brian Acton akhirnya meninggalkan WhatsApp pada tahun 2018. Brian Acton kemudian mendirikan aplikasi perpesanan baru bernama Signal, yang menekankan privasi pengguna.

WhatsApp di Era Meta

Setelah Facebook berubah nama menjadi Meta pada tahun 2021, WhatsApp tetap menjadi bagian penting dari ekosistem Meta. Dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan, WhatsApp terus berkembang dengan fitur-fitur baru seperti:

  • WhatsApp Pay: Layanan pembayaran digital yang diperkenalkan di beberapa negara.
  • Komunitas WhatsApp (2022): Fitur untuk mengelola grup lebih efisien.
  • Integrasi dengan AI dan chatbot bisnis: Untuk meningkatkan interaksi bisnis dan pelanggan.

WhatsApp telah berkembang dari aplikasi sederhana menjadi platform komunikasi global yang digunakan oleh miliaran orang. Akuisisi oleh Facebook mempercepat pertumbuhannya, meskipun juga membawa tantangan dan kontroversi. Kini, di bawah Meta, WhatsApp terus berinovasi dan menjadi salah satu alat komunikasi paling penting di dunia. MK-mun

Redaktur : Munawir Sani