Bangunan di Bumi yang Bisa Dilihat dari Luar Angkasa?
Luar angkasa. (F: Ist)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Bentangan panjang Tembok China sering dianggap sebagai satu-satunya bangunan yang bisa dilihat dengan mata telanjang dari luar angkasa. Namun, klaim ini terbantahkan oleh pernyataan Chris Hadfield, mantan Komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Hadfield menjelaskan bahwa Tembok China terlalu samar untuk terlihat dari luar angkasa karena bentuknya yang sempit meski panjang. Selain itu, tembok ini mengikuti kontur serta warna alami geografi sekitarnya, sehingga sulit dibedakan dari lingkungan sekelilingnya.
Namun, bukan berarti astronot tidak bisa melihat bangunan di Bumi. Faktanya, beberapa struktur raksasa bisa terlihat dengan jelas, baik dengan mata telanjang maupun alat bantu seperti lensa kamera.
Bangunan yang Bisa Terlihat dari Luar Angkasa
- Palm Jumeirah, Dubai
- Pulau buatan berbentuk pohon palem ini terlihat dari garis Karman, batas antara atmosfer Bumi dan luar angkasa. Dari ISS (400 km di atas Bumi), astronot dapat melihatnya dengan bantuan lensa 800 mm.
- Piramida Giza, Mesir
- Pendapat mengenai visibilitas Piramida Giza di luar angkasa terbagi. Astronot Tim Peake menyatakan bangunan ini sulit terlihat, sementara Leroy Chiao, mantan astronot NASA, mengklaim piramida bisa terlihat dengan mata telanjang dalam kondisi pencahayaan yang baik.
- Three Gorges Dam, China
- Bendungan raksasa di Sungai Yangtze ini memiliki panjang lebih dari 2 km dan tinggi 185 meter. Sebagai fasilitas penghasil listrik terbesar di dunia, bangunan ini cukup kontras dan dapat dilihat dari luar angkasa.
- Bingham Canyon Mine, AS
- Tambang raksasa di Utah, AS, ini sangat mencolok. Dengan diameter lebih dari 4 km, Bingham Canyon Mine bisa dilihat dari Garis Karman tanpa alat bantu, bahkan dari pesawat ulang-alik yang berada di ketinggian 305-531 km di atas Bumi.
Fenomena ini menunjukkan bahwa bukan sekadar ukuran yang menentukan visibilitas bangunan dari luar angkasa, tetapi juga warna, kontras, dan pencahayaan sekitar. Mk-cnbc
Redaktur: Munawir Sani
