Indonesia dan Jepang Siapkan Langkah Besar untuk Masa Depan Kendaraan Listrik Global

Ilustrasi Foto.
JAKARTA (marwahkepri.com) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo mengungkapkan bahwa potensi kerja sama di bidang mineral kritis tengah menjadi topik pembahasan intens antara Indonesia dan Jepang. Fokus utama diskusi ini adalah peluang pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) serta isu-isu strategis lainnya.
Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tokyo, Muhammad Al Aula, menjelaskan bahwa Jepang memiliki ketertarikan besar terhadap pengembangan ekosistem EV di berbagai negara, termasuk Indonesia. Meski saat ini Jepang masih fokus pada teknologi hybrid, hal tersebut tidak menutup kemungkinan untuk ikut serta dalam pengembangan ekosistem EV di Indonesia.
“Memang di Jepang mereka masih banyak fokus pada teknologi hybrid. Namun, bukan berarti mereka menutup peluang untuk terlibat dalam pengembangan ekosistem elektrik, termasuk di Indonesia,” kata Muhammad Al Aula di Kantor KBRI Tokyo, Sabtu (25/1/2025).
Pembahasan Mineral Kritis
Muhammad Al Aula menambahkan, keterlibatan Jepang dalam pengembangan ekosistem EV di Indonesia masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut. Namun, isu mineral kritis menjadi salah satu topik utama dalam pertemuan antara Presiden RI dan Perdana Menteri Jepang.
“Tadi disebutkan ada pembicaraan mengenai aspek critical minerals, yang menjadi salah satu topik strategis dalam pertemuan antara Presiden dan Perdana Menteri. Saat ini, pembahasan lebih mendalam tengah dilakukan oleh tim dari kedua negara,” ujarnya.
Peran Strategis Indonesia
Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan MIND ID, Hendi Prio Santoso, menegaskan bahwa Indonesia memiliki peran strategis di kancah global dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Hal ini didukung oleh cadangan nikel yang melimpah, yang menjadi bahan baku utama pembuatan baterai kendaraan listrik.
“Indonesia saat ini mengontrol hampir 75 persen rantai pasok global untuk nikel. Kita adalah pemain dominan di pasar ini. Nikel banyak digunakan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik,” ungkap Hendi di Tokyo.
Dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia, kerja sama strategis dengan Jepang diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekosistem EV di dalam negeri sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok mineral kritis global. Mk-cnbc
Redaktur: Munawir Sani