Mendiktisaintek Satryo Soemantri Bungkam Soal Dugaan Kasar terhadap Staf dan Isu Tunjangan Dosen ASN

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI Satryo Soemantri Brodjonegoro. (F: Ist)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI Satryo Soemantri Brodjonegoro bungkam ketika dicecar oleh awak media terkait dugaan perilaku kasar terhadap staf kementerian, pemecatan sepihak, serta masalah tunjangan kinerja (tukin) dosen ASN. Momen ini terjadi setelah Satryo menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (22/1).
Satryo sama sekali tidak memberikan respons saat ditanya tentang dua isu tersebut. Di sisi lain, pegawai di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, melakukan aksi protes di depan kantor kementerian pada Senin (20/1).
Protes tersebut dipicu oleh dugaan pemecatan sepihak terhadap salah satu pegawai. Pranata Humas Ahli Muda & Pj. Rumah Tangga Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Neni Herlina, mengungkapkan bahwa masalah tersebut berawal dari pergantian meja kerja menteri. Satryo dikabarkan tidak puas dengan meja kerja yang tersedia.
Selain itu, dosen ASN di Kemendiktisaintek juga mengeluhkan tidak diberikannya tukin sejak 2020. Protes ini diinisiasi oleh Aliansi Dosen ASN Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (ADAKSI), yang sebelumnya menggelar aksi dengan mengirimkan karangan bunga ke kantor Kemendiktisaintek pada Senin (6/1).
Para dosen juga berencana menggelar aksi besar-besaran menuntut pemberian tukin pada awal Februari di Jakarta. Sebelum itu, ADAKSI akan melakukan demonstrasi di berbagai daerah pada akhir Januari. Saat ini, ADAKSI sudah tersebar luas di seluruh provinsi Indonesia. Mk-cnn
Redaktur: Munawir Sani