Dorongan Jokowi dan Anies Baswedan untuk Bentuk Partai Baru Mencuat

JAKARTA (marwahkepri.com) – Dorongan agar Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), membentuk partai politik (parpol) baru semakin menguat. Hal ini muncul setelah Jokowi dipecat dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai pendirian partai baru oleh Jokowi akan menjadi ajang pembuktian siapa yang lebih kuat, baik antara PDIP maupun Jokowi. “PDIP bilang Jokowi bukan siapa-siapa tanpa mereka, sementara pendukung Jokowi mengatakan PDIP akan jatuh tanpa Jokowi,” tulis Adi di akun media sosialnya, @adiprayitno_20, Kamis (19/12/2024).

Menurut Adi, Jokowi sebaiknya tidak bergabung dengan partai lain yang sudah mapan. Sebaliknya, mendirikan partai sendiri akan lebih menunjukkan kekuatan Jokowi pasca-berpisah dari PDIP. “Sekarang keduanya resmi berpisah. Menarik kalau Pakde bikin partai baru untuk membuktikan siapa yang lebih kuat. Kalau hanya bergabung ke partai yang sudah mapan, kesaktian Pakde tidak terukur setelah berpisah dengan PDIP,” lanjutnya.

Adi juga menilai, mendirikan partai politik adalah tradisi yang baik dalam demokrasi, terutama untuk menunjukkan independensi dan kekuatan politik pribadi. “Pakde punya segalanya untuk membentuk partai baru. Dia mantan presiden dengan tingkat kepercayaan tinggi, punya Wapres definitif, gubernur di Sumut, basis massa nasionalis, dan relawan yang solid,” jelas Adi.

Tak hanya Jokowi, Adi juga menantang calon presiden (Capres) 2024, Anies Rasyid Baswedan, untuk membuat partai baru. Dengan klaim jejaring pendukung yang kuat, menurut Adi, Anies juga bisa membuktikan kekuatan politiknya melalui pendirian partai. “Anies sering disebut punya jejaring massa yang solid. Tinggal dibuktikan dengan bikin partai baru, apalagi ambang batas parlemen sudah diturunkan,” tutup Adi. Mk-sindonews

Redaktur: Munawir Sani