IFRAME SYNC

Tragedi Duel dengan Ular Piton 6 Meter, Pria di Luwu Utara Tewas Ditelan Hewan Buas

4176511117

Ilustrasi. (f: evz.ro)

LUWUUTARA (marwahkepri.com) – Sebuah tragedi mengerikan terjadi di Dusun Mamea, Desa Malimbu, Kecamatan Sabbang, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Selasa (26/11) sekitar pukul 17.30 Wita. Seorang pria bernama Benjo (30) tewas setelah terlibat dalam pertarungan sengit dengan seekor ular piton sepanjang 6 meter. Ular tersebut berhasil menelan korban hidup-hidup setelah sempat melakukan perlawanan.

Benjo, yang sedang dalam perjalanan pulang dari kebunnya, terpaksa berhadapan dengan ular piton saat ia bertemu dengan hewan buas tersebut di tengah perjalanan. Menurut Kepala Desa Malimbu, Kasrim, Benjo pergi ke kebun yang terletak sekitar 5 kilometer dari pemukiman untuk mengambil gula aren. Saat menuju pulang, ia tak sengaja berpapasan dengan ular piton yang besar.

“Korban sempat melawan dengan menebas bagian kepala ular menggunakan parang, tetapi sayangnya perlawanan itu tidak cukup untuk menyelamatkannya,” ungkap Kasrim kepada detikSulsel. Sebuah bekas tebasan terlihat di kepala ular tersebut, namun luka itu tidak cukup dalam untuk melukai ular secara fatal.

Setelah korban tak kunjung pulang hingga malam, sepupu dan iparnya bergegas mencari Benjo di kebun. Mereka mulai khawatir setelah tidak menemukan jejak korban di tempat pembuatan gula aren. Saat mencari lebih jauh, mereka menemukan barang bawaan korban yang masih tertinggal dekat dengan ular piton tersebut.

“Sepupu dan iparnya sempat mencoba mengusir ular itu, tapi mereka tidak mampu membunuhnya. Mereka akhirnya memanggil bantuan dari warga,” jelas Kasrim.

Ular piton tersebut akhirnya dibunuh oleh warga yang datang. Setelah itu, perut ular tersebut dibelah, dan tubuh Benjo ditemukan di dalamnya, sudah tak bernyawa. “Korban ditemukan dalam keadaan mengenaskan, dengan tangan kirinya masih terlihat keluar dari mulut ular,” kata Kasrim.

Peristiwa ini menggemparkan warga setempat, meskipun ular piton sering ditemukan di wilayah ini. Kasrim menjelaskan bahwa sebelumnya ular piton hanya terlihat melawan manusia, namun kali ini berbeda karena ular tersebut benar-benar menyerang dan menelan korban.

“Biasanya ular piton hanya menunjukkan tanda perlawanan, tapi kali ini ular itu menyerang untuk memangsa manusia. Kami menduga ular tersebut keluar dari habitatnya mencari makan,” ujar Kasrim.

Tragedi ini menjadi peringatan tentang bahaya yang bisa terjadi di hutan-hutan yang dihuni oleh berbagai jenis ular. Warga setempat kini lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di luar rumah, terutama yang berkaitan dengan kebun di daerah terpencil. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f