IFRAME SYNC
IMG_1829

Tim Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar tradisional, Selasa (12/11/2024). (Foto: rah)

TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang terus melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional, terutama di Pasar Bintan Center dan Pasar Baru.

Hasil pemantauan pada 12 November 2024 menunjukkan bahwa harga bahan pokok di wilayah Tanjungpinang relatif stabil, meskipun terdapat sedikit kenaikan pada beberapa komoditas tertentu.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto, menyampaikan pemantauan harga ini merupakan bagian dari upaya pemko untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga yang wajar di pasar.

Langkah ini dilakukan agar masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok tanpa terbebani oleh lonjakan harga yang tinggi.

“Dari hasil pemantauan di dua pasar tradisional, harga bahan pokok sebagian besar masih stabil. Kenaikan harga hanya terjadi pada beberapa komoditas tertentu, namun secara keseluruhan tidak memengaruhi stabilitas harga pangan,” ujar Teguh, di Tanjungpinang, Selasa (12/11/2024).

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah daging ayam dan bawang merah. Harga daging ayam, misalnya, naik sekitar 3,01 persen menjadi Rp 41.250 per kilogram (kg) pada awal November. Kenaikan ini disebabkan oleh faktor cuaca yang mempengaruhi berat serta kualitas ayam yang dijual di pasaran.

Sementara itu, bawang merah asal Jawa tercatat mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yaitu sekitar 10,20 persen menjadi Rp 47.000 per kg akibat berkurangnya pasokan dari daerah penghasil.

Namun, komoditas lainnya seperti beras, gula pasir, dan telur ayam tetap stabil. Harga beras berbagai merek, seperti Merak, Gajah Merah, Padang Raya, Kalajengking, dan Bulog Medium, tidak mengalami perubahan berarti dan tetap berada di kisaran Rp 15.250 hingga Rp 17.250 per kg. Gula pasir juga stabil di harga Rp 14.750 per kg, meskipun sempat mengalami sedikit kenaikan di awal bulan.

“Kenaikan harga yang terjadi lebih disebabkan oleh faktor eksternal, seperti kondisi cuaca dan berakhirnya masa panen di beberapa daerah. Namun, kami memastikan pemko bersama tim pengendalian inflasi akan terus melakukan pemantauan serta berkoordinasi dengan para pedagang dan pihak terkait agar bahan pokok tetap terkendali,” tambah Teguh.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan bijak dalam menyikapi situasi ini. Pemko akan terus melakukan pemantauan secara berkala untuk menjaga agar harga bahan pokok tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat. MK-rah

Redaktur: Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f