Pro-Kontra Pernyataan Anggota DPR RI Soal Pembangunan Jembatan Bengkalis-Sungai Pakning yang Tak Masuk PSN
BENGKALIS (marwahkepri.com) – Pernyataan anggota Komisi V DPR RI, Syahrul Aidi Maazat, dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), terkait tidak masuknya Pembangunan Jembatan Pulau Bengkalis – Sungai Pakning ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) akibat ketidaksanggupan anggaran APBN menuai respons kekecewaan, khususnya dari masyarakat Bengkalis, Riau.
Sebagai legislator yang berasal dari Daerah Pemilihan Provinsi Riau, pernyataan Syahrul tersebut dinilai kurang pantas karena dianggap tidak memperjuangkan pembangunan infrastruktur yang diharapkan masyarakat, terutama dalam hal pentingnya akses penghubung berupa jembatan antara Pulau Bengkalis dan Sungai Pakning.
Ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Sakai Riau (HPPMS-R), Satria Kusuma, turut menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan tersebut yang diunggah Syahrul Aidi di akun media sosial Instagram.
“Bukannya membantu menyuarakan agar pembangunan Jembatan Pulau Bengkalis – Sungai Pakning terwujud, tetapi anggota DPR RI ini justru terkesan pesimis,” ucap Satria, dilansir dari media pantauriau.com, Jumat, 1 November 2024.
Satria menambahkan, setelah menyaksikan rekaman video Rapat Kerja antara Komisi V DPR RI dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tidak ada pembahasan mengenai proyek tersebut.
“Mengapa tiba-tiba beliau mengeluarkan pernyataan demikian di media sosial?” tambahnya, menyiratkan ketidakpahaman Syahrul terhadap Kabupaten Bengkalis, meski berada di bawah daerah pemilihannya, Riau II, yang meliputi beberapa kabupaten, termasuk Kampar, Inhu, Inhil, Pelalawan, dan Kuansing.
“Ada apa ini? Seharusnya seorang anggota DPR RI tidak bersikap pesimis, apalagi di tahun politik seperti saat ini. Tugas seorang legislator di tingkat pusat adalah menyuarakan aspirasi rakyat, bukan malah melemahkan harapan masyarakat. Jika tidak bisa membantu menyuarakan keinginan rakyat, mungkin lebih baik tidak duduk di bangku DPR RI,” tegas Satria.
Terlepas dari pernyataan Syahrul, Satria menegaskan, pihaknya tetap optimis bahwa pembangunan jembatan tersebut akan terealisasi. Ia menggarisbawahi kontribusi besar Kabupaten Bengkalis sebagai penyumbang devisa negara dan menganggap sudah selayaknya jembatan ini dibangun.
“Berapa sih habisnya biaya pembangunan jembatan ini dibandingkan dengan devisa yang disumbangkan oleh Kabupaten Bengkalis?” lanjutnya.
Satria juga menyatakan keyakinannya terhadap pemerintahan yang baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo memiliki visi optimis dalam menciptakan kesejahteraan dan pembangunan yang merata di seluruh Indonesia.
“Kami yakin bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, impian kami terkait pembangunan jembatan ini akan terwujud,” tandas pria yang akrab disapa Atan. MK-joni
Redaktur: Munawir Sani